Jakarta (ANTARA) - CEO Spotify Daniel Ek mengatakan pada Minggu (6/1) waktu setempat bahwa dirinya turut mengecam ucapan bermuatan rasial oleh podcaster populer AS Joe Rogan, dikutip dari Reuters pada Senin.

Pernyataan Ek tersebut ditulis dalam sebuah memo kepada karyawannya. Pernyataan itu muncul setelah Rogan mengeluarkan permintaan maaf untuk kedua kalinya dalam sepekan. Yang terbaru, Rogan meminta maaf karena mengucapkan kata rasial setelah sebuah video montase beredar.

Sebelumnya, sejumlah episode “The Joe Rogan Experience” telah dihapus dari Spotify. Ek mengatakan penghapusan itu merupakan keputusan Rogan setelah berdiskusi dengan platform musik tersebut.

Baca juga: Joe Rogan angkat bicara terkait misinformasi COVID-19 di Spotify

Meski demikian, Ek menegaskan kembali pendiriannya mengenai kebijakan moderasi konten Spotify. Ia mengatakan dirinya yakin perusahaan harus memiliki batasan yang jelas seputar konten yang dipublikasikan, namun ia juga mencatat bahwa membungkam apa yang disuarakan Rogan bukanlah solusi.

“Sementara saya sangat mengutuk apa yang Joe katakan... Saya ingin membuat satu poin sangat jelas, saya tidak percaya bahwa membungkam Joe adalah jawabannya,” kata Ek.

Menurut memo itu, yang dikonfirmasi oleh juru bicara Spotify, perusahaan akan menyumbangkan 100 juta dolar AS dalam upaya untuk mengangkat konten kreator dari beragam latar belakang.

Uang tersebut ditujukan untuk kepentingan lisensi, pengembangan, dan pemasaran konten musik dan audio dari kelompok-kelompok yang terpinggirkan secara historis.

Dalam permintaan maafnya, Rogan mengatakan video montase yang beredar menunjukkan dirinya mengucapkan julukan bermuatan rasial di acara-acara selama 12 tahun terakhir.

Rogan telah menimbulkan kontroversi atas pandangannya mengenai vaksin COVID-19, pandemi, dan mandat pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus.

Penyanyi-penulis lagu terkemuka termasuk Neil Young dan Joni Mitchell memutuskan untuk menghapus musik mereka dari Spotify sebagai protes atas kesalahan informasi virus corona yang disiarkan di platform tersebut.

Reaksi terhadap kesalahan informasi COVID-19 di Spotify itu telah menyebabkan nilai pasarnya turun lebih dari 2 miliar dolar AS pada pekan lalu. Spotify mengatakan pihaknya akan menambahkan penasihat konten untuk setiap episode dengan diskusi tentang COVID-19.

Baca juga: Spotify raih 180 juta pengguna premium di tengah kontroversi Joe Rogan

Baca juga: Tak semua artis bisa mudah tarik musik dari Spotify

Baca juga: Gedung Putih apresiasi langkah Spotify atasi hoaks

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022