Jakarta (ANTARA) - Rekat Indonesia Raya mengajak masyarakat Indonesia tidak salah artikan pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman soal Tuhan.

Menurut Ketua Rekat Indonesia Raya Eka Gumilar, pernyataan Dudung yang menyebut "Tuhan kita bukan orang Arab" harus dilihat konteks dan tujuannya.

"Menurut saya, akan lebih bijak jika kita lihat tujuannya, dan tidak hanya fokus pada kesalahannya," kata Eka sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dudung menyampaikan pernyataan "Tuhan kita bukan orang Arab" saat diwawancara oleh Deddy Corbuzier sebagaimana diunggah di kanal YouTube-nya dua bulan lalu.

"Saya kalau berdoa pakai bahasa Indonesia. Tuhan kita bukan orang Arab. Saya (berdoa) pakai bahasa Indonesia, ya Tuhan ya Allah SWT saya ingin membantu orang, saya ingin menolong orang itu saja doanya, itu saja," kata Dudung dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Baca juga: Kasad ingatkan bahaya radikal di hadapan 2.655 prajurit

Baca juga: Kasad tinjau lokasi pengungsian warga terdampak letusan Gunung Semeru


Walaupun demikian, pernyataan Dudung itu pun menuai reaksi dari sekelompok orang yang kemudian melapor ke Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad), bulan lalu (28/1).

Koalisi Ulama, Habaib dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) meyakini pernyataan Dudung itu menyinggung umat agama tertentu.

Terkait laporan itu, Ketua Rekat Indonesia Raya mengajak para pelapor dan masyarakat memeriksa lebih hati-hati isi dan maksud pernyataan Kepala Staf TNI AD.

"Bukankah Pak Dudung menyampaikan itu ketika beliau berdoa dalam Bahasa Indonesia. Doanya, doa kebaikan ingin menolong orang lain. Mungkin, cara penyampaian Pak Dudung dapat menimbulkan salah tafsir, tetapi jangan lupa dilihat tujuannya beliau baik. Yang salah itu, kalau kita tidak pernah berdoa," tutur Eka.

Oleh karena itu, ia berharap laporan sekelompok masyarakat terhadap Kasad tidak jadi ajang untuk membenturkan TNI dan ulama.

"Kita (sama-sama) punya tujuan ingin merekatkan dan menyejukkan semua pihak agar bangsa ini terus damai dan nyaman," ujar Eka Gumilar.

Dalam siaran yang sama, ia juga berharap Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dapat memfasilitasi pertemuan antara para petinggi TNI Angkatan Darat dan ulama.

Pertemuan itu, menurut Eka dapat mempererat persatuan serta mencegah perpecahan antarkelompok masyarakat.

Terkait masalah pernyataan Kasad itu, Panglima TNI memastikan pihaknya akan memproses laporan itu sebagaimana diatur dalam ketentuan dan aturan perundang-undangan.

Andika lanjut mengatakan TNI juga telah menjadwalkan pemeriksaan para pelapor dan beberapa saksi dan ahli.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022