Kota Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menyatakan bahwa meningkatnya kembali kasus COVID-19 di Provinsi Bengkulu, khususnya di Kota Bengkulu diduga disebabkan oleh warga yang melakukan perjalanan jauh.
 
Khususnya, dari wilayah yang angka kasus COVID-19 tinggi seperti wilayah Jakarta serta wilayah-wilayah di pulau Jawa lainnya.
 
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Sri Martiana di Bengkulu, Selasa mengatakan bahwa rata-rata pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah Kota Bengkulu memiliki riwayat perjalanan jauh.
 
"Atau memiliki kontak erat dengan orang-orang yang telah melakukan perjalanan jauh dari luar Kota Bengkulu," kata Sri.

Baca juga: Dinkes Kota Bengkulu temukan pasien terpapar Omicron

Baca juga: Dinkes Bengkulu sebut bayi positif diduga tertular nakes
 
Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan oleh pihaknya terhadap pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdomisili di Jakarta.
 
Tingginya aktivitas masyarakat yang dari luar Kota Bengkulu, begitupun sebaliknya yang melakukan perjalanan ke luar wilayah Bengkulu.
 
Selama ini kasus COVID-19 di wilayah Bengkulu masih dapat terkendali dan penerapan protokol kesehatan di Kota Bengkulu terbilang ketat.
 
Saat ini pasien positif COVID-19 di wilayah Kota Bengkulu sedang melakukan isolasi mandiri dengan terus dilakukan pemantauan oleh puskesmas terdekat.
 
Hari ini kasus terkonfirmasi COVID-19 di Provinsi Bengkulu kembali bertambah sekitar enam kasus, lima kasus diantara berasal dari Kota Bengkulu.
 
Sedangkan satu kasus yaitu perempuan (43) warga asal Kabupaten Kepahiang positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
 
Lima lainnya yang berasal dari Kota Bengkulu yaitu laki-laki (58), perempuan (25), laki-laki (13), laki-laki (35) dan perempuan (26) sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.*

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bengkulu bertambah delapan

Baca juga: Awal 2022, Provinsi Bengkulu sudah nihil kasus positif COVID-19

Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022