Jakarta (ANTARA) - Pihak Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menggencarkan penelusuran (tracing) terhadap semua warga sekolah tersebut setelah satu siswa kelas X terkonfirmasi positif COVID-19 pada Kamis (13/1).

"Kita semua 'tracing', jadi seluruh peserta didik seluruh guru, karyawati kita 'tracing' di PCR semua," kata Kepala Sekolah SMAN 6 Jakarta Wanito Handoyo di Jakarta, Jumat.

Setelah mendapat informasi itu, pihaknya langsung kembali melakukan pembelajaran jarak jauh guna menghindari terjadinya klaster sekolah.

Dia berharap hasil tes PCR terhadap seluruh warga sekolah tersebut negatif sehingga proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dapat digelar kembali yang direncanakan pada Rabu (18/1).

"Mudah-mudahan kita berharap seperti itu (negatif), karena sebenarnya kan sampai detik ini pertemuan terakhir dengan anak itu Senin. Artinya sekarang pun sudah lama dan tidak ada tanda-tanda ada gejala seperti itu," katanya.

Penghentian sementara PTM di SMA 6 Jakarta ini menambah daftar sekolah di Jakarta Selatan yang ditutup menjadi enam sekolah karena temuan kasus COVID-19.

Baca juga: Puskesmas Kecamatan Makasar gencarkan skrining COVID-19 di sekolah
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta belum hentikan PTM 100 persen
 
Sebelumnya Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Abd Rachem mengatakan, sejumlah sekolah yang ditutup tersebut, yakni SMP dan SMA Labschool Kebayoran Baru, SMK Asisi Tebet, SMP Azhari Islamic School Rasuna dan SMP Islam Andalus.

Guna mengantisipasi hal serupa, pihak sekolah menginstruksikan peserta didik yang mengalami gejala panas, pilek dan flu tidak mengikuti PTM untuk sementara waktu.

"Jadi begitu ada seperti itu pihak Puskesmas menghubungi kita, karena Puskesmas sebagai satgas kecamatan, instruksinya apa, kita harus meliburkan, kemudian 'tracing'," ujarnya.

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022