Jakarta (ANTARA) - Usai diresmikan pada 12 November 2021 lalu, Sirkuit Mandalika yang terletak di Kabupaten Lombok tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat siap menjadi tuan rumah ajang balap kelas dunia, MotoGP 2022.

Pada Kamis (13/1), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK Mandalika)/The Mandalika menerima kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo di The Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Kunjungan kerja Presiden RI ini guna memastikan kesiapan Indonesia, khususnya NTB dan The Mandalika, dalam menggelar Tes Pra-Musim MotoGP dan event MotoGP 2022 pada Februari dan Maret mendatang.

Rombongan Presiden mengunjungi sejumlah lokasi di The Mandalika, antara lain Pertamina Mandalika International Street Circuit, Bukit 360, Kuta Beach Park, dan Bazaar Mandalika.  Selama kunjungan, Presiden mendapatkan pemaparan mengenai progres persiapan yang telah dilakukan oleh ITDC Group bersama pihak-pihak terkait dalam menyambut perhelatan MotoGP pada Maret 2022 nanti.

Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan, “Kunjungan Bapak Presiden RI beserta Ibu ke The Mandalika hari ini, Kamis (13/1), menunjukkan dukungan dan atensi Bapak Presiden yang luar biasa terhadap kesiapan kami dalam menggelar event akbar tersebut."

Abdulbar menambahkan, “Fokus kami saat ini adalah mempersiapkan penyelenggaraan Tes Pra-Musim MotoGP dan event MotoGP Februari dan Maret mendatang.  Sejumlah pembenahan dan perbaikan di Pertamina Mandalika International Street Circuit yang menjadi syarat dan prasyarat homologasi menjelang MotoGP 2022 terus kami kerjakan. Dengan adanya kunjungan Bapak Presiden, kami semakin bersemangat dalam mempersiapkan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya.”.

Beberapa pekerjaan proyek yang saat ini tengah disiapkan oleh ITDC, antara lain menambah kapasitas penonton sejumlah lebih dari 50.000 seats yang ditargetkan selesai pada bulan Maret 2022 sebelum perhelatan MotoGP berlangsung. Kapasitas penonton ini lebih banyak dibandingkan WSBK 2021 guna mengantisipasi animo penonton yang tinggi terhadap event balap berkelas dunia ini. 

Selain mengerjakan sejumlah pekerjaan proyek, ITDC Group juga tengah menyiapkan sejumlah kebutuhan utilitas pendukung penyelenggaraan MotoGP antara lain penyediaan air bersih dengan volume 4.800 m3, suplai tenaga listrik untuk sirkuit sebesar 5,19 KVa, penguatan kapasitas ICT mencapai 1.000 Mbps pada hari balap. 

Selain menyuguhkan langsung pemandangan Samudra Hindia, sirkuit ini ternyata juga berjarak tak jauh dari beberapa tempat wisata unggulan hingga hidden gem yang ada di Mandalika, dikutip dari siaran resmi Pegipegi, Jumat.

Pantai Seger

Letaknya yang tidak jauh dari Pantai Kuta atau berjarak sekitar 9 menit berkendara, Pantai Seger cukup akrab dengan wisata kebudayaan. Pantai ini mempunyai event tahunan yang seru bernama, Bau Nyale.

Ratusan warga berkumpul di pinggir pantai untuk mengumpulkan cacing laut jelmaan Putri Nyale. Sosok legenda yang rela menceburkan diri ke dalam laut supaya tidak terjadi perpecahan di Lombok.

Baca juga: Pemerintah akan terapkan Travel Bubble saat MotoGP Sirkuit Mandalika

Baca juga: Daftar ongkos mobil travel di Bandara menjelang WSBK Mandalika

 
Nelayan mencari ikan dengan cara memukul-mukul air di sekelilingnya agar ikan bergerak menuju jaring di Pantai Seger, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (6/10/2021). Hasil tangkapan ikan nelayan di daerah tersebut selain dimanfaatkan sebagai tambahan sumber makanan sehari-hari juga untuk dijual seharga Rp80 ribu per kg.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/rwa. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)


Pantai Tanjung Bongo

Pantai Tanjung Bongo terletak di balik Bukit Merese dan bisa dicapai dengan berjalan kaki, Pantai Tanjung Bongo terbilang masih sepi dan bersih, plus belum banyak yang tahu akan pantai ini. Pasirnya yang putih halus, makin cantik dengan kombinasi air lautnya yang bening. Di pinggir pantainya terdapat semacam kolam atau jacuzzi alami yang asyik digunakan untuk berendam dan berenang.
 
Wisatawan berada di kawasan wisata Bukit Merese, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (20/4). Bukit Merese yang menawarkan pesona perbukitan dan panorama pantai dari ketinggian itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Lombok Tengah. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/kye/17. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)


Bukit Merese

Berjarak sekitar 12 menit berkendara dari Sirkuit Mandalika, Bukit Merese wajib masuk ke dalam daftar tempat yang harus Anda datangi. Meski membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk bisa naik ke puncak bukit, namun lelah serasa akan langsung terbayar oleh cantiknya panorama Mandalika dari ketinggian. Garis Pantai Tanjung Aan dan Pantai Kuta serta gradasi warna biru air lautnya semakin memanjakan mata.

Ditambah lagi, rerumputan hijau dan semilir angin laut yang siap menyambut. Datanglah pada petang hari bila ingin melihat matahari terbenam dan kenakan alas kaki yang nyaman untuk mendaki santai.
Pengunjung berada di kawasan wisata Pantai Tanung Aan, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (20/4). Pantai Tanjung Aan yang menawarkan pesona pasir putih itu merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang banyak diminati para wisatawan. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/kye/17. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)


Pantai Tanjung Aan

Selain langsung berhadapan dengan Samudra Hindia, letak Pantai Tanjung Aan juga tidak jauh dari Bukit Merese atau sekitar 4 menit berkendara. Pantai Tanjung Aan terlihat melengkung dengan air yang jernih berwarna kebiruan. Pasir putih yang terhampar terkesan menawan dilengkapi ombak yang landai. Pastinya memikat hati, terutama bagi yang hobi berenang dan snorkeling.

Pantai Kuta Mandalika

Tidak hanya Bali, Lombok juga punya pantai bernama Kuta yang disebut sebagai pantai terpanjang di Mandalika. Pantai cantik ini berjarak sekitar 18 menit berkendara dari Sirkuit Mandalika dan dikelilingi pepohonan rindang serta gazebo yang bisa dimanfaatkan pengunjung pantai untuk beristirahat atau berteduh saat matahari terik. Pantai Kuta Mandalika telah dilengkapi dengan fasilitas bermain anak.

Jangan lupa untuk memakai topi bila mampir pada siang hari untuk melindungi diri dari teriknya matahari. Anda bisa berpiknik di tepi pantai, membawa makanan dari rumah, atau makan siang di restoran terdekat.
Warga bertarung dengan menggunakan rotan penjalin dan tameng yang terbuat dari kulit kerbau dalam tradisi Peresean di Kampung Adat Sasak Sade, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (21/1/2020). Peresean yang merupakan seni tari masyarakat suku Sasak saat ini jadi daya tarik unggulan yang dapat menarik wisatawan baik lokal maupun asing untuk berkunjung ke Kampung Adat Sade. ANTARA FOTO/M N Kanwa/pd. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)


Desa Sade

Desa Sade berjarak sekitar 27 menit berkendara dari Sirkuit Mandalika. Di desa ini wisatawan bisa berinteraksi dengan penduduk asli Lombok, yaitu suku Sasak. Selain itu, wisatawan juga bisa melihat langsung proses menenun kain, memancing, dan menjala ikan.

Uniknya, di Desa Sade semua bangunan rumah di desa ini masih sangat tradisional dengan atap rumah yang terbuat dari ijuk, tembok dari anyaman bambu (tanpa paku), dan lantainya masih beralaskan tanah. Sembari melihat demonstrasi perempuan yang menenun di sana, Anda bisa melihat-lihat aneka kerajinan tangan yang dipamerkan di berbagai penjuru yang bisa Anda beli sebagai buah tangan.

Baca juga: "Work from Bali" akan berdampak positif untuk Lombok

Baca juga: Pengalaman "staycation" di Bali & Lombok jelang akhir tahun

Baca juga: Perayaan tahun baru di hotel Bali-Lombok akan digelar secara bersahaja

 

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022