Jakarta (ANTARA) - Fosil ichtyosaurus, atau naga laut, ditemukan di Inggris Raya, ia diduga berusia 180 juta tahun.

Naga laut ini tidak sengaja ditemukan oleh Joe Davis, seorang pimpinan di Tim Konservasi Rutland saat sedang menguras laguna di lahan yang dia kelola untuk dirancang ulang pada Februari 2021, dikutip dari laman Cnet, Rabu.

Davis mengira dia melihat pipa diantara lumpur. Setelah dilihat dari dekat, dia menyadari benda itu bukan pipa, melainkan tulang belakang.

Baca juga: Kerajinan batu fosil Lebak tembus pasar mancanegara

Baca juga: Warga Madiun temukan benda diduga fosil hewan purba


Bersama petugas lainnya, Davis menelurusi tulang punggung itu sampai menemukan bagian lainnya, berupa tulang rahang.

Ichtyosaurus yang baru ditemukan ini berusia 180 juta tahun, panjangnya mencapai 10 meter. Naga laut ini memiliki tengkorak berbobot 1 ton.

Penggalian fosil akhirnya dilakukan oleh tim ahli paleontologi yang dipimpin Dean Lomax, salah seorang pakar ichtyosaurus.

Menurut Lomax, Inggris Raya merupakan habitat ichtyosaurus. Setidaknya ekskavasi spesies tersebut sudah berlangsung sejak 200 tahun yang lalu.

Naga laut pertama di Inggris Raya ditemukan oleh Mary Anning di sepanjang Pantai Jura pada tahun 1800an. Temuan Anning berupa dua kerangka yang lebih kecil, baru dianalisis sekitar tahun 1970an.

Naga laut yang ditemukan Anning juga berada di reservasi Rutland Water.

Temuan terbaru di Rutland merupakan fosil terbesar dan kerangka yang paling lengkap yang pernah ada di Inggris Raya.

Meski menyandang nama "saurus", ichtyosaurus bukan termasuk dinosaurus. Ichtyosaurus merupakan hewan laut, kerabat jauh kadal, namun, juga mirip lumba-lumba.

Mereka bisa ditemukan pada zaman Trias dan Jura sekitar 251 juta-145,5 juta tahun yang lalu. Dinosaurus juga hidup pada zaman itu.

Baca juga: Penelitian fosil dukung teori hubungan burung modern dengan dinosaurus

Baca juga: Fosil gading gajah sepanjang 1,5 meter ditemukan di Situs Patiayam

Baca juga: Fosil panda raksasa berusia lebih dari 100.000 tahun ditemukan di China

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022