Perkembangan ini sudah merupakan alarm dini dan sudah sepatutnya kita menetapkan target pengendalian kasus agar tetap terkendali
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengemukakan sebanyak empat indikator kasus COVID-19 di Tanah Air menunjukkan tren peningkatan dalam dua pekan terakhir.

"Perkembangan ini sudah merupakan alarm dini dan sudah sepatutnya kita menetapkan target pengendalian kasus agar tetap terkendali ," kata Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari YouTube BNPB di Jakarta, Kamis sore.

Baca juga: Satgas COVID-19: DKI-Kepri alami kenaikan kasus dalam sebulan

Indikator pertama adalah kasus positif yang bertambah mencapai angka 404 kasus dalam dua pekan terakhir. Angka itu meningkat cukup tinggi jika dibandingkan dengan kasus harian dua pekan sebelumnya sebanyak 136 kasus, kata Wiku.

Indikator kedua adalah jumlah kasus aktif harian yang meningkat dalam sepekan terakhir. "Jika pada pekan lalu jumlah kasus aktif sebesar 4.300 kasus, per 5 Januari 2022 jumlah kasus aktif naik menjadi 4.800 kasus," katanya.

Baca juga: Satgas: WHO beri target COVID-19 selesai tahun depan

Indikator ketiga, kata Wiku, adalah "positivity rate" atau proporsi orang yang dideteksi positif dari keseluruhan orang yang dites menunjukkan tren kenaikan dari 0,07 persen pada dua pekan lalu, saat ini meningkat menjadi 0,19 persen.

Indikator keempat adalah peningkatan keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan untuk isolasi pasien. "Jika pada dua pekan lalu keterisian tempat tidur isolasi hanya sebesar 1,38 persen, saat ini telah meningkat menjadi 3,35 persen," katanya.

Baca juga: Satgas: Kemampuan rapid antigen deteksi Omicron perlu diteliti lanjut

Wiku mengatakan peningkatan angka pada indikator tersebut merupakan fakta bahwa telah terjadi peningkatan penularan COVID-19 di tengah masyarakat.

Meskipun terjadi kenaikan di empat indikator, kata Wiku, terdapat dua indikator lainnya yang justru menunjukkan tren penurunan, yaitu angka kematian harian dari delapan jiwa dalam sehari, saat ini empat jiwa dalam sehari.

Baca juga: Satgas: 86,6 persen masyarakat miliki antibodi terhadap COVID-19

Berikutnya adalah penurunan pada angka keterisian tempat tidur atau bor untuk keperluan ICU yang juga menunjukkan tren penurunan setidaknya dalam sepuluh hari terakhir.

"BOR untuk ICU justru mengalami penurunan. Jika dalam sepuluh hari ke belakang keterisian BOR ICU adalah 3,95 persen dalam satu hari, angka ini konsisten mengalami penurunan hingga saat ini hanya sebesar 3,23 persen dalam sehari," katanya.

Baca juga: Kasus harian COVID-19 RI bertambah 533 orang, terbanyak DKI Jakarta

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022