Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan jasa transportasi PT Serasi Autoraya (SERA) menawarkan obligasi Serasi Autoraya II senilai Rp800 miliar yang terdiri atas empat seri dengan tenor satu tahun hingga empat tahun.

Obligasi itu terdiri dari seri A berjangka waktu 370 hari dengan kisaran bunga 7,5-8,5 persen, obligasi seri B berjangka waktu dua tahun dengan kisaran bunga 8,5-9,5 persen, obligasi seri C berjangka waktu tiga tahun dengan kisaran bunga 9-10 persen, dan obligasi seri D berjangka waktu empat tahun dengan kisaran bunga 9,5-10,5 persen.

Direktur Serasi Autoraya, Nico Tahir, di Jakarta, Rabu, mengatakan dana yang diperoleh dari obligasi itu akan digunakan untuk membeli sekitar empat ribu unit kendaran jenis MPV (Multi Purpose Vehicle), pick up, boks, truk dan atau bis untuk disewakan yang merupakan usaha utama perusahaan.

"Dana dari hasil penawaran obligasi itu setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan perseroan seluruhnya untuk pembelian sekitar 4.000 unit kendaraan. Adapun kendaraan tersebut akan dibeli perseroan dari pihak terafiliasi (Astra) dan pihak ketiga," ujarnya.

PT Serasi Autoraya, yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk (ASII) (99,9995 persen) dan PT Arya Kharisma (0,0005 persen), memiliki kegiatan usaha penyedia jasa solusi transportasi dan logistik yang terintegrasi berupa jasa layanan penyewaan kendaraan melalui TRAC-Astra Rent a Car.

Untuk pelaksanaan obligasi ini perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi obligasi, antara lain PT Victoria Securitas, PT OSK Nusadana Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan Indo Premier Securities, dengan wali amanat PT Bank Mega Tbk (MEGA).

Jadwal masa penawaran awal pada 1 Mei-15 Juni 2011, pernyataan efektif dari Bapepam-LK 24 Juni 2011, masa penawaran umum 28 Juni-30 Juni 2011, penjatahan 1 Juli 2011, distribusi secara elektronik 5 Juli 2011, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Juli 2011.

Sementara terkait kinerja perusahan Nico mengatakan, tahun ini SERA akan membidik pendapatan sebesar Rp4,5 triliun yang akan didorong oleh penjualan.

Tercatat sepanjang kuartal pertama tahun ini perusahan membukukan pendapatan senilai Rp1,5 triliun.

"Dengan `revenue` pada kuartal I yang mencapai Rp1,5 triliun, ini merupakan hal yang positif bagi perseroan untuk melanjutkan kinerja ke depan," kata dia.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011