Beijing (ANTARA) - Otoritas obat-obatan China mengeluarkan izin peredaran secara terbatas obat anti-COVID-19 yang diproduksi oleh institusi farmasi berkantor pusat di Beijing di tengah dunia sedang dilanda wabah varian Omicron.

Obat tersebut bisa didapat di klinik untuk mengurangi pasien dirujuk ke rumah sakit dan mengurangi kematian bagi pasien berisiko tinggi.

Ini adalah obat pertama yang bisa menetralkan antibodi dengan hak kekayaan intelektual independen yang disetujui otoritas China, tulis media setempat yang dipantau ANTARA di Beijing, Jumat.

Dalam pengumumannya, Badan Produk Medis Nasional China (NMPA) menyatakan telah menyetujui dua obat terapi penetral antibodi.

Baca juga: Pakar: China kembali normal jika fatalitas COVID-19 tinggal 0,1 persen

Namun izin tersebut bersifat terbatas untuk situasi darurat yang bisa digunakan untuk pengobatan dan perawatan pasien dewasa dan remaja berusia 12 hingga 17 tahun dengan berat badan lebih dari 40 kilogram.

Persetujuan tersebut dikeluarkan di tengah dunia sedang menghadapi gelombang COVID-19 varian Omicron.

China saat ini sedang menghadapi berbagai penelitian yang menunjukkan efikasi vaksin produk dalam negeri lebih rendah dibandingkan dengan vaksin produk luar negeri.

Baca juga: Maskapai China hentikan penerbangan dari 37 negara

NMPA mengeluarkan persetujuan izin edar untuk perawatan antibodi monoklonal.

Antibodi monoklonal merupakan jenis protein virus corona yang bisa mengurangi kemampuannya merasuki sel-sel tubuh.

Hasil uji coba secara klinis telah menunjukkan kemujaraban obat tersebut yang mampu mengurangi risiko pasien dirawat di rumah sakit dan kematian hingga sekitar 80 persen, demikian pernyataan Universitas Tsinghua.


Baca juga: KBRI Yangon salurkan bantuan bagi warga Myanmar

Baca juga: Produk negara ASEAN dipromosikan di Doha

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021