Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi menyediakan portal informasi g20.org untuk referensi keketuaan Indonesia dalam forum tersebut.

"Malam ini Indonesia mencatat sejarah baru, di mana Bapak Presiden mengawali keketuaan dalam G20. Persiapan hari ini saya kira cukup bagus, dihadiri oleh banyak media-media asing dan nasional. Kita harapkan betul pesan kunci dari Presidensi Indonesia, yaitu Recover Together, Recover Stronger, itu bisa diamplifikasi dengan baik, agar dipahami oleh masyarakat Indonesia serta dunia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, dalam siaran pers, dikutip Jumat.

Indonesia pada Rabu (1/12) malam resmi memulai Presidensi G20, sekaligus meluncurkan portal g20.org yang akan menjadi referensi seluruh rangkaian kegiatan Forum G20.

Portal tersebut dikelola oleh Kominfo, kementerian akan menyediakan informasi dalam berbagai bahasa yang digunakan representasi anggota G20.

Baca juga: Pembukaan Pesidensi G20 tampilkan pagelaran seni dan budaya nusantara

"Tidak hanya tersedia dalam bahasa Inggris, namun juga Kominfo akan menyediakan dalam bentuk multilingual. Ini nanti kita akan siapkan, masih 1 tahun ke depan. Kita akan mengikuti apa yang setidaknya, minimalnya sama dengan website-website dari G20 sebelumnya," kata Johnny.

Pemerintah merencanakan lebih dari 150 kegiatan untuk Presidensi G20 di sembilan kota di Indonesia.

Sherpa Track akan berlangsung pada 7-9 Desember mendatang dan Finance Track pada 9-10 Desember.

Puncak G20, yaitu Leader Summit, akan berlangsung pada Oktober 2022.

Menurut Johnny, ada dua skema untuk kedua forum tersebut untuk mengantisipasi kendala akibat pandemi COVID-19. Pertama, jika ada masalah luar biasa dari varian baru virus corona, pertemuan akan dilakukan secara virtual.

Kedua, pemerintah akan menyelenggarakan pertemuan secara hibrida, namun, jika pengendalian pandemi semakin membaik, pemerintah akan mempersiapkan pertemuan secara fisik.

"Tentu dengan memperhatikan perkembangan COVID-19. Saat ini ada banyak negara anggota yang berhubungan dengan G20, sedang berusaha keras mengatasi sebaran varian baru Omicron. Pertemuan G20 nanti tidak saja diikuti pemimpin-pemimpin negara G20, tetapi juga melibatkan banyak organisasi multilateral lain, melibatkan banyak lembaga privat, baik itu di Working Group maupun Engagement Group," kata Johnny.

Indonesia memprioritaskan tiga isu untuk Presidensi G20, yaitu kesehatan yang inklusif, transformasi digital dan transmisi energi.

Baca juga: Airlangga tekankan pentingnya musyawarah dan mufakat di Presidensi G20

Baca juga: Ketua DPR: RI angkat isu pembangunan hijau dan keadilan vaksin di G20

Baca juga: Presiden akan ajak 20 pimpinan G20 tinjau konservasi mangrove di Bali

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021