Sumatera Selatan (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (Disdik Sumsel) berharap karya siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di provinsi ini bisa diproduksi secara massal dan menasional, khususnya alsintan.

Alsintan tersebut, di antaranya mesin traktor pembajak sawah, alat penjernih air, pengupas bawang dan mesin pengusir hama tanaman pertanian yang kualitasnya sudah cukup layak diproduksi massal.

Kepala Bidang SMK Disdik Sumsel Mondyaboni di Palembang, Kamis, mengatakan berbagai macam alsintan tersebut merupakan bagian dari 520 buah karya yang diproduksi secara mandiri oleh siswa dengan bimbingan dari guru mereka.

Baca juga: Tunjangan pembelajaran daring 9.336 guru honor SMA-SMK Sumsel cair

“Ini sekaligus menjawab tantangan dari pak gubernur yang menginginkan siswa pendidikan vokasi menciptakan alsintan. Sebab, Sumsel sedang memantapkan program lumbung pangan nasional. Tantangan itu sudah dilakukan oleh siswa SMK,” kata dia.

Menurutnya, masing-masing alsintan dibuat oleh siswa SMK Negeri 1 Belitang Tiga Kabupaten OKU Timur, SMK di Kabupaten Lahat, dan Muara Enim, Banyuasin termasuk SMK di Kota Palembang.

Buah karya mereka itu sudah diperkenalkan diberbagai momen, seperti ajang perlombaan teknologi tepat guna (TTG).

Bahkan  lanjutnya, alsintan tersebut beberapa sudah dimanfaatkan oleh petani di kabupaten/kota masing-masing, contohnya di Belitang dan akan terus dievaluasi.

"Jika ada yang berkenan untuk memproduksi secara massal akan lebih baik, sehingga kemanfaatan pembuatan alsintan tersebut berdampak langsung kepada petani, bukan hanya wilayah regional (kabupaten/kota), namun menasional,” ujarnya.

Sebagai langkah persiapan, lanjutnya, Disdik Sumsel tengah melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.

Baca juga: Siswa SMKN Sumsel ciptakan motor ambulans

Baca juga: BUMN Sumsel akan bantu laboratorium 17 SMK


Di antaranya Dinas Perindustrian, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk menyiapkan berkas administrasi dan teknis lainnya.

Sebab, bila nanti alsintan karya siswa SMK Sumsel diproduksi secara massal  hasilnya masuk sebagai penghasilan negara bukan pajak dalam bentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

“Banyak (alsintan) yang sudah siap diproduksi secara massal. Tapi, ada hal yang sedang dalam proses koordinasi. Nah proses koordinasi BLUD ini agak panjang, sebab regulasinya yang agak ribet,” katanya.

Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021