Benda mencurigakan itu awalnya ditemukan oleh pengawas GOR Agus Salim, Indra saat memeriksa lingkungan di sekitarnya. Karena takut untuk mendekatinya, ia langsung melaporkan penemuan itu kepada Kepala Pengawas GOR, Suwardi Tanjung.
"Saya kemudian disuruh menelpon Polsek Padang Barat agar aman," katanya.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung memasang garis polisi berjarak sekitar 20 meter dari benda itu.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Bambang Suharyono mengatakan, sesuai protap pengamanan, pihaknya berkoordinasi dengan tim gegana Polda Sumbar untuk melakukan identifikasi.
Tim Gegana Polda Sumbar yang tiba di lokasi Pukul 22.00 WIB langsung mengamankan benda itu dengan memasukkannya kotak pengaman dan di bawa ke Mapolda sumbar untuk indentifikasi lebih lanjut.
Kepala Kepolisian Resor Kota Padang Kombespol M Seno Putro mengatakan, berdasarkan hasil identifikasi sementara tidak ada ditemukan unsur metal dalam kardus itu.
"Meski demikian kita harus tetap waspada dan menunggu hasilnya," katanya.
Penemuan benda mencurigakan ini merupakan yang keempat kalinya terjadi di kota Padang. Kota Bingkuang awalnya digegerkan dengan adanya benda diduga bom di kawasan pantai Padang pada 24 Maret 2011. Setelah dibuka oleh tim gegana, benda itu hanya berisi sebuah kaleng dan kemudian didisposal (diledakkan) di lokasi kejadian.
Seminggu setelah itu, kotak mencurigakan yang yang diduga berisi bom juga ditemukan di toilet gedung "G" Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta Padang pada 31 Maret. Setelah diidentifikasi paket berukuran kotak sepatu itu hanya berisi baterai, kaleng air mineral dan pasir.
Selanjutnya bungkusan mencurigakan juga ditemukan di trotoar kantor DPRD Sumbar, Jalan Khatib Sulaiman, kota Padang pada 7 April 2011. Hasil X-ray menunjukkan tidak ada ditemukan unsur metal dalam bungkusan tersebut.
"Warga diharapkan tidak berbuat gegabah jika menemukan benda yang mencurigakan, tetapi sebaiknya segera melaporkan kepada petugas kepolisian," imbau Kapolresta Padang Kombespol M Seno Potro. (AH/S006/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
