Jakarta (ANTARA) - Pameran otomotif yang berfokus pada kendaraan listrik, Indonesia Elektrik Motor Show (IEMS) 2021 resmi dibuka hingga 26 November mendatang di Puspitek, Serpong.

Pameran yang sudah dua kali diselenggarakan ini mengusung tema besar "Innovation for Better Future E-Monility".

Animo pasar kedaraan listrik semakin berkembang dari tahun ke tahun, terlihat berdasarkan data jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) dari Kementerian Perhubungan, untuk kendaraan listrik roda empat, kenaikan terbesar ada pada tahun 2021.

"Tidak kalah penting, regulasi serta insentif juga harus disinergikan, komitmen pemerintah telah terlihat dengan adanya target menghentikan penjualan kendaraan konvensional pada 2040 untuk roda dua, dan 2050 untuk roda empat," ungkap Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko pada saat pembukaan, Rabu di Puspitek, Serpong.

Sebagai catatan, penjualan kendaraan listrik meningkat hingga empat kali lebih besar hingga Agustus 2021, dibandingkan sepanjang 2020. Sedangkan berdasarkan data per Agustus 2021, untuk penerbitan SRUT kendaraan roda dua kenaikannya tiga kali lebih besar, yaitu mencapai 7.526.

Untuk mencapai kesuksesan bersama, BRIN hadir sebagai solusi rendahnya critical mass untuk menjadi hub kolaborasi dan enabler multi pihak baik dalam negeri maupun luar negeri.
Peresmian pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 (ANTARA/Chairul Rohman)


Pemerintah sudah menyiapkan ekosistem kendaraan listrik setelah terbitnya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

"Meski perkembangan industri mobil listrik sudah berjalan cepat khususnya tiga tahun terakhir, namun untuk dapat mengejar perkembangan global maka BRIN akan fokus pada tiga teknologi kunci yaitu teknologi motor, teknologi baterai dan teknologi Charging Station," kata dia.

Dalam hal ini, dia juga menegaskan bahwa kesinambungan ekosistem dari kendaraan listrik mulai dari teknologi motor, baterai dan charging station harus diimbangi dengan perhitungan Tingkat Komponan Dalam Negeri (TKDN) kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

"Perhitungan TKDN jelas harus masuk dalam ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai," kata dia.

"Periset kita harus bekerja keras untuk mengembangkan teknologi baru untuk mobil listrik, untuk menjawab bottle neck ketiga teknologi di sehingga akan tercipta kendaraan listrik berbasis betarai dengan TKDN yang tinggi," tambah dia.

Sebagai informasi tambahan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melalui Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) kembali menggelar Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2021 di Serpong, pada 24-26 November 2021.


Baca juga: BRIN adakan IEMS 2021 dukung inovasi teknologi KBLBB

Baca juga: BRIN pastikan sedikitnya 30 perusahaan ikut ajang IEMS 2021

Baca juga: BRIN adakan IEMS 2021 dukung inovasi kendaraan listik di Indonesia
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021