Mengutip Variety, Jumat, transaksi tersebut diharapkan dapat selesai di kuartal keempat tahun 2021. Hal tersebut dikabarkan tergantung pada tinjuauan dan persetujuan peraturan antara Findaway dan Spotify.
Dengan mengakuisisi Findaway, maka hal ini akan memungkinkan Spotify untuk menyediakan fitur buku audio. Langkah ini pun akan menempatkan Spotify dalam persaingan yang lebih besar dengan Amazon's Audible yang merupakan perusahaan terbesar di bidang buku audio.
Baca juga: "K-pop Daebak" Spotify gaet 3,1 juta pengikut termasuk dari Indonesia
Baca juga: BLACKPINK cetak sejarah baru di Spotify
"Infrastruktur Findaway akan memungkinkan perusahaan dengan cepat menskalakan katalog buku audio dan berinovasi pada pengalaman bagi konsumen, sekaligus memberikan jalan baru bagi penerbit, penulis, dan pencipta independen untuk menjangkau audiens baru di seluruh dunia," ungkap pihak Spotify yang tidak disebutkan namanya.
Dengan Findaway, Spotify berharap untuk merevolusi ruang buku audio seperti yang pihak Spotify lakukan dengan musik maupun podcast.
"Ini adalah ambisi Spotify untuk menjadi tujuan untuk semua hal audio baik untuk pendengar dan pencipta. Akuisisi Findaway akan mempercepat kehadiran Spotify di ruang buku audio dan membantu kami lebih cepat memenuhi ambisi itu," kata Gustav Söderström selaku Kepala R&D Spotify.
Pasca Akuisisi, Findaway akan mempertahankan kantor pusatnya di Solon, Ohio dan akan terus dipimpin oleh pendiri dan CEO-nya Mitch Kroll yang nantinya akan melapor kepada Nir Zicherman selaku Kepala Audiobook Spotify.
"Bersama dengan Spotify, kami memiliki kesempatan untuk berinovasi dan mendemokratisasikan ekosistem buku audio," kata Mitch dalam pernyataannya.
Baca juga: Spotify perbarui hub "Wellness" untuk mulai kebiasaan hidup sehat
Baca juga: Lagu "Easy On Me" Adele pecahkan rekor streaming Spotify dalam sehari
Baca juga: Spotify: Podcast jadi konten audio andalan untuk segarkan hari
Penerjemah: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
