Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Jawa Timur menyatakan hingga saat ini belum menerima laporan terkait dengan adanya korban meninggal dunia akibat banjir bandang di wilayah itu.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim di Kota Batu, Kamis malam, mengatakan hingga saat ini dari informasi petugas di lapangan dan laporan masyarakat, belum ada korban meninggal dunia.

“Untuk data korban meninggal, saya konfirmasi 'update' per malam ini tidak ada. Petugas kami, maupun laporan dari masyarakat ke kami, tidak ada data korban yang dilaporkan meninggal dunia,” kata dia.

Rochim menjelaskan kondisi terakhir terkait dengan warga yang dilaporkan terseret arus banjir bandang 10 orang, di mana  tujuh orang berhasil diselamatkan.

“Data yang masuk ke kami, yang melaporkan kehilangan anggota keluarga ada sepuluh orang. Tujuh dari sepuluh sudah ditemukan, sementara tiga lainnya dalam pencarian,” kata dia.

Baca juga: Wapres minta Wali Kota Batu segera atasi dampak banjir bandang

Terkait dengan kerusakan akibat banjir bandang tersebut, hingga saat ini pihaknya masih belum memiliki data.

Namun, warga terdampak banjir bandang, saat ini berada di rumah sanak saudara atau tetangga terdekat.

“Jumlah kerusakan, baik rumah, jalan, jembatan, atau infrastruktur lainnya, kami masih belum memiliki data. Rencana pendataan akan kami lakukan besok (5/11) pagi,” katanya.

Banjir bandang terjadi di Kota Batu pada Kamis, kurang lebih pukul 14.00 WIB. Berdasarkan laporan visual sementara dari BPBD Kota Batu, arus anak Sungai Brantas yang melintas di Desa Sumber Brantas, mengalir deras dengan membawa material lumpur, batu dan potongan pohon.

Banjir bandang tersebut menurut laporan sementara telah berdampak di lima desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, yakni Desa Sumber Brantas, Bulu Kerto, Tulung Rejo, Padang Rejo, dan Sidomulyo.

Baca juga: Banjir bandang terjang lima lokasi di Kota Batu
Baca juga: Banjir bandang terjadi di Desa Sumber Brantas Kota Batu


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021