Jakarta (ANTARA News) - PT. Mercedes-Benz Indonesia (MBI), Rabu, mengeluarkan mobil unggulannya Smart Fortwo untuk mengatasi tingginya angka kemacetan dan emisi di Jakarta.

"Ukurannya yang mungil dan mesin yang ramah lingkungan dapat mengurangi masalah-masalah yang ada saat ini," kata Roland Staehler, Direktur Penjualan dan Pemasaran Mercedes-Benz Indonesia (MBI) pada acara Jakarta CMO Club semalam.

Menurut Roland, ukuran mobil yang besar dengan jumlah tempat duduk sekitar enam hanya membuat jalanan bertambah sesak dibandingkan Smart Fortwo yang hanya berpintu pint, bertubuh mungil dan melaju cepat.

"Saya melihat mobil dengan jumlah tempak duduk yang banyak, tapi hanya satu dan dua orang di dalamnya," katanya pada acara pertemuan bertema "the future of the car be a smart mobil person" di Bibliotheque, Sampoerna Strategic Square itu.

Mobil keluaran Mercedez itu memadukan tiga unsur mobil masa depan yaitu gaya hidup, keamanan dan ramah lingkungan.

"Orang ingin mobil yang berbeda, unik, gaya, teknologi canggih dan ramah lingkungan," ulasnya.

Mobil yang ditujukan untuk kenyamanan personal itu memiliki fitur-fitur unggulan, salah satunya mesin mobil dapat mati hanya dengan menginjak pedal rem tanpa mengikutkan perangkat lainnya seperti audio, lampu dan fitur lainnya.

Jika pengemudi ingin menyalakannya kembali, pengemudi hanya menginjak pedal gas maka mobil akan menyala secara otomatis. Ini dilakukan ketika kendaraan terjebak macet, berhenti saat lampu merah sehingga dapat menghemat bahan bakar.

"Walaupun tubuhnya mungil, mobil ini telah ditanamkan teknologi canggih dan ramah lingkungan," katanya.

Mobil ini juga hemat, "1 liter bensin bisa menempuh 22 KM, ini merupakan terobosan terbaru," katanya.

Mobil ini akan menjadi standar umum di masa datang mengingat semakin terbatasnya bahan bakar dan terus meningginya harga bahan bakar.

Yuniadi H Hartono, Deputy Director Marketing PT. Mercedes Benz Indonesia, mengungkapkan keunggulan lain mobil ini, yaitu mengeluarkan emisi karbon jauh lebih rendah dari peraturan yang diputuskan Protokol Kyoto sebesar 130.

"Mobil ini hanya mengeluarkan emisi karbon sebesar 104," katanya.

Prospek penjualan mobil itu terbilang cukup bagus di Indonesia di mana sejak Januari saja sudah terjual 120 unit. "Kami menargetkan 750 unit terjual pada 2011," kata Adi. (*)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011