Apa yang kami namakan Program Sarungisasi ini untuk pelestarian dan meningkatkan penghargaan terhadap Candi Borobudur
Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Wisatawan Candi Borobudur mulai diwajibkan mengenakan kain motif batik dalam bentuk sarung khusus saat berkunjung ke objek wisata yang juga peninggalan peradaban dunia di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu.

General Manajer PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Pujo Suwarno, di Borobudur, Selasa, mengatakan, mereka wajib mengenakan sarung saat mengelilingi candi Buddha terbesar di dunia yang dibangun sekitar abad ke-8 masa Dinasti Syailendra itu.

Ia menyiapkan sekitar 10 ribu lembar kain sarung batik untuk dikenakan para wisatawan baik nusantara maupun mancanegara saat naik candi di antara aliran Kali Elo dengan Progo itu.

"Apa yang kami namakan Program Sarungisasi ini untuk pelestarian dan meningkatkan penghargaan terhadap Candi Borobudur sebagai karya agung nenek moyang Bangsa Indonesia dan warisan peradaban dunia," katanya.

Pihaknya menyiapkan dua pos dengan total sekitar 40 petugas yakni Pos I di tangga naik pelataran candi, tempat wisatawan mulai mengenakan sarung dan Pos II di tangga turun pelataran candi, tempat pengunjung melepas sarung.

Ia menjelaskan, petugas pos membantu wisatawan saat mengenakan sarung sebelum naik ke candi dan melepasnya saat mereka meninggalkan pelataran candi.

Petugas telah mendapatkan pelatihan secara khusus untuk melayani wisatawan terkait dengan program sarungisasi tersebut. Uji coba program itu pada Februari hingga Mei 2010.

"Ternyata memakai sarung batik saat di candi menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan sehingga kami realisasikan," katanya.

Ia juga menyediakan layanan pembelian sarung batik naik Candi Borobudur sebagai cendera mata di Museum Kapal Samuderaraksa TWCB seharga Rp150 ribu per lembar.

Pelaksanaan program itu bersama waktunya dengan pemberlakuan pendampingan pengunjung selama di Candi Borobudur.

"Muaranya kepada pelestarian candi dan pemanfaatan yang baik dengan tidak melepaskan dari kepentingan konservasi Borobudur," katanya.

Pihaknya menyiapkan seorang petugas untuk mendampingi setiap 30 wisatawan selama berkeliling di Candi Borobudur.

"Petugas itu sejak Pos I hingga Pos II Sarungisasi mendampingi wisatawan dan mengarahkan jalur kunjungan di candi sehingga alur pengunjung lebih teratur," katanya.

Ia menjelaskan tentang ketentuan dua jalur kunjungan yang terdiri atas Jalur Hijau (Lantai I, III, V, VII) pukul 06.00-07.00, 08.00-09.00, 10.00-11.00, 12.00-13.00, 14.00-15.00, 16.00-17.00 WIB, dan Jalur Kuning (Lantai I, II, IV, VII) pukul 07.00-08.00, 09.00-10.00, 11.00-12.00, 13.00-14.00, 15.00-16.00 WIB.
(*)

 



Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011