Selain mampu memahami agama, santri  juga menguasai berbagai keahlian.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong pesantren mengembangkan inovasi dan teknologi dalam meningkatkan kemampuan sumber daya para santri melalui balai latihan kerja (BLK) komunitas.

"Perlu ada upaya, kita melakukan pengembangan inovasi dan teknologi. Saya senang sekarang di beberapa pesantren sudah mulai dikembangkan BLK (komunitas) dengan berbagai profesi," kata Wapres Ma’ruf dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Setwapres (BPMI Setwapres), Rabu.

Dengan mengembangkan kemampuan dan keahlian tersebut, Wapres berharap para santri dapat menguasai berbagai keahlian selain pemahaman agama Islam.

"Selain mampu memahami agama, santri  juga menguasai berbagai keahlian. Ini penting yang perlu dikembangkan selain pendidikan formal, seperti dari SD hingga perguruan tinggi," katanya.

Wapres juga mengapresiasi mulai berkembang berbagai kegiatan untuk mengembangkan perekonomian di kalangan pesantren, mulai dari sektor keuangan hingga industri syariah.

"Saya bergembira di kalangan pesantren sudah mulai dikembangkan berbagai kegiatan yang sifatnya sektor keuangan, seperti Bank Wakaf (mikro) yang diinisiasi Pemerintah dan BMT (Baitul Maal wa Tamwil)," katanya.

Ia juga berharap gerakan One Pesantren One Product (OPOP) di pondok pesantren dapat berkembang sehingga dapat menciptakan kemandirian para santri dan masyarakat sekitar pesantren.

Sementara itu, BLK komunitas merupakan program dari Pemerintah, melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), yang bertujuan untuk mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat, mencetak SDM unggul, serta memberikan bekal keterampilan dan kompetensi kerja.

Sejak 2017 hingga 2020, Kemnaker telah membangun sebanyak 2.127 BLK komunitas di berbagai lembaga keagamaan dan komunitas pekerja buruh di Indonesia.

Baca juga: Wapres berharap BLK komunitas menjadi fondasi SDM unggul di Papua

Baca juga: Kemnaker targetkan membangun 787 BLK komunitas pada 2021


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021