Tantangan demi tantangan

Perjuangan Skuad Garuda dalam memboyong kembali Piala Thomas ke Tanah Air tahun ini tidaklah mudah. Satu per satu hambatan harus mereka lalui demi mencapai kemenangan.

Dalam ajang Piala Thomas kali ini, Tim Indonesia diperkuat oleh 12 pemain yang terdiri dari tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito dan Chico Aura Dwi Wardoyo.

Kemudian pemain ganda Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin.

Tim bulu tangkis putra Indonesia memulai langkah mereka di Grup A yang sering kali disebut “grup neraka” karena dihuni oleh lawan-lawan yang kuat, antara lain Taiwan, Thailand dan Aljazair.

Laga penyisihan pertama Grup A berjalan mulus bagi Indonesia yang meraih kemenangan sempurna 5-0 atas Aljazair.

Namun jalan terjal mulai terasa pada laga penyisihan kedua ketika Tim Merah Putih menghadapi  Thailand.

Dua pemain tunggal andalan tanah air, Ginting dan Jonatan, gagal menyumbang angka. Untungnya, tiga wakil lainnya memetik kemenangan, yakni tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito, serta dua ganda putra Marcus/Kevin dan Fajar/Rian, sehingga Indonesia unggul 3-2.

Pada laga penyisihan terakhir, Indonesia juga menghadapi tantangan yang tak kalah berat, yaitu menghadapi Taiwan.

Fajar/Rian saat itu bahkan takluk oleh pasangan peraih emas Olimpiade Tokyo Lee Yang/Wang Chi-Lin. Nasib serupa juga dialami duet anyar Ahsan/Daniel.

Akan tetapi, Ginting, Jonatan dan Shesar mampu membawa Indonesia unggul 3-2, bahkan keluar sebagai juara “grup neraka” tersebut.

Pada babak perempat final, Indonesia sudah ditunggu Malaysia. Meski akhirnya Skuad Garuda menang 3-0, namun Jonatan dan Marcus/Kevin harus melewati laga panjang rubber game untuk meraih kemenangan tersebut.

Lolos ke semifinal, Indonesia harus menghadapi tim tuan rumah. Ini menjadi laga yang tidak mudah karena Denmark memiliki dua jagoan tunggal putra, yaitu Viktor Axelsen yang berperingkat kedua dunia dan Anders Antonsen yang berperingkat ketiga.

Ginting takluk di tangan Axelsen, namun Jonatan berjaya atas Antonsen. Pertandingan itu pun ditutup dengan kemenangan Indonesia 3-1, dengan Marcus/Kevin dan Fajar/Rian sebagai penyumbang dua angka lainnya.

Pada partai puncak, Indonesia menantang China. Walaupun tim negeri tirai bambu itu tidak menampilkan skuad utamanya dan lebih banyak menurunkan pemain-pemain muda, namun Tim Merah Putih tetap harus melewati laga tersebut dengan susah payah.

Terbukti, hanya Fajar/Rian yang memetik kemenangan straight game, sedangkan Jonatan dan Ginting harus bermain sampai gim ketiga untuk menaklukkan lawan mereka masing-masing.

Tapi perjuangan mereka tidak ada yang sia-sia. Mereka kompak membawa Indonesia memenangkan Piala Thomas dengan keunggulan akhir 3-0 atas China.

“Terima kasih kepada para pemain yang telah berjuang. Terima kasih kepada pelatih dan tim pendukung yang telah bekerja dengan kompak hingga kita juara,” kata Hendra selaku Kapten Tim Indonesia.

Baca juga: Piala Thomas, ketika yang lama dinanti kembali

 

Para pemain Indonesia merayakan kemenangannya di final tim putra Piala Thomas melawan China di Aarhus, Denmark, (17/10/2021). ANTARA/Claus Fisker / Ritzau Scanpix / AFP/pri. (AFP/CLAUS FISKER)

selanjutnya, tak sempurna tanpa Merah Putih berkibar ...

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021