Merauke (ANTARA) - Kontingen Sumatera Barat menjaga peluang untuk merebut medali emas pada cabang olahraga paralayang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua setelah atletnya meraih hasil positif di perlombaan lanjutan.

Pelatih paralayang Sumbar Dodo Yudokusuma melalui keterangan tertulis di Merauke, Jumat, menjelaskan dari empat nomor yang dilombakan pada hari kedua di arena Bumi Perkemahan Cenderawasih Kota Jayapura, wakil Sumbar setidaknya menjaga peluang meraih medali emas di dua nomor, yakni ketepatan mendarat perorangan putri dan putra.

Sementara dari ketepatan mendarat nomor beregu putra dan putri, peluang mendapatkan medali hingga kini masih fifty-fifty.

Hingga shorty ketiga untuk nomor ketepatan mendarat perorangan putri, atlet paralayang Sumbar Rina Kusuma Putri bertengger di posisi pertama dengan mengumpulkan poin 23, dibuntuti atlet tuan rumah Papua Silviana Bebby Komalasari dengan poin 105 dan Rika Wijayanti dari Jawa Timur di urutan ketiga dengan poin 196.

Sementara di kelompok putra, terjadi kejar-kejaran poin. Sejauh ini belum ada yang mampu mengoleksi nilai mutlak, sehingga seluruh kontestan memiliki peluang yang sama dalam merebut medali emas.

Atlet asal Banten Ivan Winarya untuk sementara menempati posisi pertama dengan poin 6, diikuti Sukmandi (Sumbar) dengan poin 8 dan Damar Aziz (Jawa Tengah) dengan poin 10 di urutan ketiga.

Menariknya di nomor ini, sebanyak 30 kontestan teratas dari sisi bentangan poin sangat tipis. Kejar-kejaran di papan klasemen diprediksi bakal berlangsung seru.

Dari nomor ketepatan mendarat beregu putri, tim Sumbar yang diperkuat Rina Kusuma Putri dan Novrica Yanti menempati peringkat kedua dengan poin 594, di bawah tuan rumah Papua dengan poin 499.

Sedangkan di bagian putra, Sumbar berada di bawah kontestan lain pada posisi keenam dengan poin 369.

Menurut Dodo, hembusan angin masih menjadi momok bagi atlet pada perlombaan hari kedua ini. Hal ini terlihat dari tiga shorty yang direncanakan, hingga pukul 14.00 WIT baru satu shorty yang bisa diselasaikan.

"Angin memang memengaruhi jalannya perlombaan. Angin hanya bagus saat pagi hari, kalau sudah siang hingga sore anginnya sangat kencang. Sulit untuk melanjutkan pertandingan," kata Dodo.

Hingga shorty ketiga, lanjutnya, sangat dini untuk memastikan siapa yang akan keluar sebagai juara di masing-masing nomor.

"Kita tidak pikirkan hasil saat ini. Saya minta kepada anak-anak untuk fokus dan berjuang dalam memperkecil kesalahan di setiap pendaratan, itu saja. Kalau menyangkut hasil kita serahkan kepada Yang Kuasa," tambahnya.

Tim paralayang Sumatera Barat pada PON Papua ini menjadi underdog atau tidak diunggulkan, karena dalam empat kali babak kualifikasi PON selalu gagal.

Dodo menambahkan PON XX Papua menjadi momen pertama bagi tim paralayang Sumbar untuk bersaing dengan penerbang-penerbang terbaik nasional dari sejumlah provinsi.

"Kita pilih merendah saja. Dengan ini saya harap anak-anak bisa termotivasi dalam memberikan penampilan terbaik," katanya.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021