“Kekuatan kemandirian ekonomi itu ada di tangan masyarakat. Itulah mengapa koperasi bukan hanya kegiatan ekonomi, koperasi juga merupakan kegiatan sosial dan pendidikan bagi masyarakat,” ungkap Teten dalam webinar sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Senin.
Dengan berkoperasi, lanjut Teten, petani skala kecil akan memiliki posisi tawar yang kuat memudahkan integrasi usaha hulu-hilir dengan pelibatan kemitraan para pihak dalam rantai pasok (inclusive closed loop), adopsi teknologi, akses pembiayaan, terhubung dengan offtaker, dan memiliki tata kelola dan manajemen lebih profesional.
Baca juga: Menkop-UKM harapkan UMKM terintegrasi dengan industri nasional
Dia menilai langkah untuk memperkuat koperasi sejalan dengan pasal 33 Undang Undang Dasar (UUD) tahun 1945 yang turut dirumuskan Soekarno dan Mohammad Hatta, bahwa sistem ekonomi yang berasaskan kekeluargaan.
Menurut BungH sistem ekonomi kekeluargaan berwujud dalam koperasi.
Dalam pertemuan yang sama, Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando telah memberikan dukungan berupa penguatan literasi bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi.
Baca juga: Bangkitkan UMKM, niscayakan pemulihan ekonomi nasional
“Kami telah mengumpulkan artikel-artikel berbasis UMKM yang nantinya bisa dikerjasamakan dengan Kementerian Koperasi dan UKM. Kami berharap Pak Menteri (Teten Masduki) bisa memerintahkan jajaran di Kementerian Koperasi dan UKM untuk mempublikasikan segala bentuk program-program ke dalam platform Aplikasi Perpustakaan Digital Perpustakaan Nasional (Ipusnas) sehingga dapat menjangkau seluruh masyarakat dalam bentuk digital,” tutur Syarif.
Lebih lanjut, ia menambahkan pihaknya juga siap bersinergi dengan Kemenkop-UKM dengan membuat pojok baca di 100 Koperasi Modern. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat sehingga koperasi dan UMKM dapat semakin maju di Indonesia.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021
