Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, yang menjadi semboyan Bulan Kemerdekaan pada tahun ini, hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan siap berubah menghadapi dunia yang penuh disrupsi
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyatakan semboyan Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan kesiapan perubahan menghadapi dunia yang penuh disrupsi.

"Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, yang menjadi semboyan Bulan Kemerdekaan pada tahun ini, hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan siap berubah menghadapi dunia yang penuh disrupsi,” kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2021 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

Presiden mengatakan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh juga dicapai dengan sikap bangsa yang bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan.

Ia mengajak segenap bangsa untuk tangguh dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan berbagai ujian yang akan dihadapi untuk menggapai cita-cita bangsa.

"Semoga Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa meridai dan mempermudah upaya bangsa Indonesia, dalam meraih Indonesia Maju yang kita cita-citakan. Dirgahayu Republik Indonesia," ujar Presiden Jokowi.

Presiden juga memahami adanya kepenatan, kejenuhan, kelelahan, kesedihan, dan kesusahan di masyarakat selama pandemi COVID-19 ini. Kepala Negara memandang kritik yang membangun itu sangat penting dan pemerintah akan menjawab kritik tersebut dengan pemenuhan tanggung jawab seperti yang diharapkan rakyat.

Baca juga: Presiden tegaskan fokus pemerintah ciptakan lapangan kerja berkualitas

Baca juga: Presiden: Pandemi beri hikmah kepada bangsa


"Saya juga menyadari, begitu banyak kritikan kepada pemerintah, terutama terhadap hal-hal yang belum bisa kita selesaikan. Kritik yang membangun itu sangat penting, dan selalu kita jawab dengan pemenuhan tanggung jawab, sebagaimana yang diharapkan rakyat," kata dia.

Presiden dalam Sidang Tahunan MPR mengenakan pakaian adat Suku Baduy, sedangkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin Wapres tampak mengenakan pakaian adat Suku Mandar asal Sulawesi Barat.

Sidang Tahunan MPR yang digelar dalam situasi pandemi COVID-19 ini menerapkan konsep undangan terbatas dengan protokol kesehatan ketat.

Para pimpinan lembaga negara yang hadir secara fisik di Sidang Tahunan MPR tersebut, yaitu Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti, Ketua BPK Agung Firman Sampurna, Ketua MA Muhammad Syarifuddin, Ketua MK Anwar Usman, dan Ketua KY Mukti Fajar Nur Dewanta.

Dari unsur pemerintah di antaranya Menteri Koordinator (Polhukam, PMK, Kemaritiman, dan Investasi), Menteri Sekretariat Negara, Sekretaris Kabinet, Menteri Keuangan, Kepala Bappenas, Panglima TNI, dan Kapolri. Dua undangan lainnya adalah pembaca doa (Ketua MUI) dan pembaca doa pada Sidang RAPBN.

Sedangkan para mantan Presiden/Wapres juga turut hadir secara virtual, antara lain Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wapres Keenam RI Tri Sutrisno, Wapres Kesembilan RI Hamzah Haz, Wapres Kesepuluah dan Keduabelas RI Jusuf Kalla, dan Wapres Kesebelas RI Boediono.

Turut hadir pula secara virtual sebanyak 540 anggota DPR dan 124 anggota DPD, 103 duta besar/perwakilan negara sahabat, 8 pimpinan BPK, 9 jajaran MA, 7 jajaran MK, 6 jajaran KY, dan 34 gubernur se-Indonesia.

Baca juga: Presiden: Investasi harus terintegrasi dengan pertumbuhan ekonomi

Baca juga: Presiden: Penyelesaian pribadi bukan solusi saat pandemi COVID-19


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021