Seorang terkonfirmasi positif, petugas langsung melacak 15 orang lainnya yang berkemungkinan kontak erat.
Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan setiap petugas di lapangan harus optimal melakukan penelusuran kontak erat dan pemantauan kondisi serta dukungan obat bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri.

"Selain itu, laporkan juga secara cepat dan tepat," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memimpin rapat dengan unsur forkopimda terkait dengan penanganan COVID-19 di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sekaligus mengecek aplikasi Silacak dan Inarisk.

Sesuai dengan arahan Presiden RI Jokowi, kata Panglima TNI, setiap elemen saat ini harus berupaya menurunkan indeks mobilitas masyarakat, serta memasifkan pelaksanaan testing, tracing, dan treatment.

Lebih lanjut, Panglima TNI mengatakan bahwa sarana isolasi terpusat bagi pasien terkonfirmasi positif harus terus dipantau perkembangannya.

"Vaksinasi juga menjadi hal yang sangat penting guna membentuk kekebalan komunal bagi masyarakat Sleman," katanya menegaskan.

Pada kesempatan itu, Panglima TNI Hadi Tjahjanto juga mengecek aplikasi Silacak dan Inarisk dengan menghadirkan perwakilan petugas puskesmas, bintara pembina desa (babinsa), bintara pembina potensi maritim (babinpotmar), bintara pembina potensi dirgantara (babinpotdirga), bhayangkara pembina ketertiban dan keamanan masyarakat (bhabinkamtibnas), dan lurah.

Setiap menemukan satu orang terkonfirmasi positif, petugas langsung melacak atau menelusuri 15 orang lainnya yang berkemungkinan kontak erat.

Baca juga: Panglima TNI pastikan prajuritnya siap bertugas jadi "tracer" COVID-19

Baca juga: 63.000 prajurit TNI dikerahkan jadi "tracer" kontak erat COVID-19

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021