Jakarta (ANTARA News) - Sidang kasus pembunuhan di Klub Malam Blowfish di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu dijaga ketat petugas kepolisian.

Penjagaan ketat itu untuk mencegah tidak terulangnya tawuran antara pendukung terdakwa dan korban dalam sidang pekan lalu yang menimbulkan tiga korban tewas.

Penjagaan ketat sudah mulai terlihat di setiap jalan masuk kawasan Ampera Raya.

Bahkan di areal gedung persidangan juga, dipenuhi dengan aparat kepolisian seperti dari Brimob. Bahkan areal parkir dikosongkan.

Setiap pengunjung, diperiksa secara ketat guna mencegah kehadiran pengunjung yang membawa sejata tajam.

Truk yang membawa satuan kepolisian itu, terlihat di setiap sudut jalan kawasan Jalan Ampera Raya.

Terdakwa juga dievakuasi dengan menggunakan panser milik Polri "Barakuda".

Kapolres Jaksel, Kombes Pol Gatot Edi, menyatakan pihaknya mengerahkan 900 personel kepolisian untuk menjaga pelaksaan sidang tersebut.

Ke-900 personel itu berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Jaksel, Brimob, dan polsek setempat.

Dalam persidangan sendiri, dari tujuh saksi yang semula akan dihadirkan hanya satu saksi yang hadir, dan itupun dari anggota Polsek Jagakarta, AKP Adri Deses Driyanto.

JPU menyebutkan semula keenam saksi lainnya siap hadir, namun mereka masih khawatir.

Alasan JPU itu, membuat majelis hakim yang dipimpin S Elier, berang dan menyatakan memberikan garansi keamanan.

"Jadi jangan alasan takut, saya berikan garansi. Saya beri garansi keamanan," katanya.

Sementara itu, sidang akan dilanjutkan kembali pada 11 Oktober 2010.
(ANT/A024) 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010