Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung menggelar tes tulis secara daring untuk menjaring 500 mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Mandiri yang digelar mulai Senin (12/7) hingga Jumat (16/7).

"Kuota sementara 500 kursi. Namun, jumlah ini bisa bertambah jika pada saat daftar ulang untuk keseluruhan calon mahasiswa baru yang sudah dinyatakan diterima ada yang tidak melakukan daftar ulang," kata Wakil Rektor I UIN SATU, Dr Abdul Aziz yang ikut memantau langsung jalannya SPMB secara virtual di UIN SATU Tulungagung, Jawa Timur, Selasa.

Total kuota mahasiswa baru di kampus ini sebanyak 5.500 mahasiswa. Dari jumlah ini, hampir 80 persennya sudah terisi dari jalur SPAN PTKIN dan UM PTKIN.

Kursi yang masih tersisa inilah yang saat ini dibuka untuk penjaringan melalui jalur SPMB Mandiri.

Baca juga: Pemerintah naikkan status IAIN Tulungagung menjadi UIN SATU

Baca juga: Ratusan dosen PMII hadiri Muktamar Pemikiran di UIN Tulungagung


Kesempatan itu ini rupanya dimanfaatkan banyak lulusan SMA/SMK/MA untuk mengadu peruntungan SPMB Mandiri. Total pendaftar yang tercatat di panitia SPMB Mandiri UIN SATU Tulungagung sebanyak 2.185 pendaftar.

Pelaksanaan seleksi dipantau langsung oleh tim pengawas UIN SATU. Mereka mengawasi setiap peserta yang mengerjakan soal ujian secara virtual untuk memastikan mereka benar/keliru mengerjakan materi ujian dengan lancar tanpa ada satupun kendala.

"Untuk memudahkan pengawasan, peserta SPMB dibagi ke dalam beberapa sesi ujian. Dan karena jumlah pendaftarnya 2.185 orang, setiap hari targetnya ada 500-an peserta," kata Aziz.

Dijelaskan, SPMB jalur mandiri ini adalah seleksi ujian masuk terakhir untuk bisa diterima di perguruan tinggi.

Sebelumnya mereka telah menggelar dua jalur penerimaan mahasiswa baru, yakni Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN).

"Pembagian peserta ini bertujuan untuk meminimalisir adanya kendala selama proses seleksi daring berlangsung," katanya.

Pelaksanaan SPMB ini dilakukan dalam lima sesi ujian tulis, dengan setiap sesinya diikuti 100 orang peserta.

Namun, kurang stabilnya koneksi internet milik peserta seleksi menjadi salah satu kendala yang banyak terjadi selama proses seleksi daring.

Imbasnya, sejumlah peserta mengeluh karena saat pelaksanaan ujian daring komputer mengalami log out secara otomatis dan sulit untuk kembali log in.

Mereka harus menghubungi help desk terlebih dahulu untuk bisa melanjutkan seleksi tersebut. Petugas pengawas secara berkala memantau peserta melalui kamera handphone maupun laptop yang digunakan mengikuti seleksi.

"Kami bisa tahu kalau peserta melakukan kecurangan atau dibantu oleh seseorang dalam mengerjakan soal seleksi daring," katanya. (*)

Baca juga: Sejumlah tokoh nasional hadiri Muktamar Pemikiran di UIN Tulungagung

Baca juga: Rombongan mahasiswa kecelakaan di Subulussalam Aceh, satu meninggal

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021