Jakarta (ANTARA) - Nissan akan segera membangun kendaraan masa depan nilai investasi mencapai 1,4 miliar dolar AS (setara dengan Rp204 triliun) di pabrik Sunderland, Inggris bersama dengan fasilitas manufaktur baterai baru Envision AESC.

Hal itu diumumkan untuk mengikuti jejak rekannya, Renault, sesama anggota Aliansi Nissan yang mengumumkan rencananya untuk kendaraan listrik di masa mendatang.
 
Dari laman resminya yang dikutip pada Jumat, rencana EV36Zero datang pada peringatan 35 tahun pabrik Sunderland Nissan, dengan tujuan menciptakan "ekosistem manufaktur EV pertama di dunia" untuk membantu perusahaan Jepang bergerak menuju netralitas karbon.

Presiden dan Chief Executive Officer Nissan, Makoto Uchida mengatakan proyek ini hadir sebagai bagian dari upaya perintis Nissan untuk mencapai netralitas karbon di seluruh siklus hidup produk kami.

Baca juga: Penjualan Nissan Ariya tertunda karena COVID-19 dan kekurangan chip

Baca juga: Nissan jual seluruh sahamnya di Daimler


Pendekatan komprehensif kami tidak hanya mencakup pengembangan dan produksi EV, tetapi juga penggunaan baterai on-board sebagai penyimpanan energi dan penggunaannya kembali untuk tujuan sekunder.

"Pengumuman kami hari ini keluar dari diskusi panjang yang diadakan di dalam tim kami, dan akan sangat mempercepat upaya kami di Eropa untuk mencapai netralitas karbon. Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh melalui proyek yang diumumkan hari ini akan dibagikan secara global, meningkatkan daya saing global Nissan," kata dia.

"Nissan akan terus memanfaatkan kekuatannya di bidang elektrifikasi untuk menjadi perusahaan yang terus memberikan nilai bagi pelanggan dan masyarakatnya," tambahnya.

Investasi awal yang mencapai 1,4 miliar dolar AS, itu akan menciptakan setidaknya 6.200 pekerjaan baru di Inggris, termasuk lebih dari 900 di Nissan dan 750 di Envision AESC.

Envision AESC, yang telah mengoperasikan pabrik baterai pertama di Eropa dan tepatnya di Sunderland sejak 2012 yang memproduksi baterai untuk Nissan LEAF dan eNV200, akan membangun pabrik baru di International Advanced Manufacturing Park (IAMP) setelah investasi sebesar 621 juta dolar AS.

Pabrik ini tidak lagi bergantung pada pabrik mereka yang berada di Douai, Prancis, dan akan memasok baterai hingga 100.000 Nissan EV per tahun.

Dalam hal ini, pabrik akan memiliki kapasitas awal 9GWh dan nantinya akan dapat mencapai 25GWh pada tahun 2030 berkat investasi masa depan sebesar 2,5 miliar dolar AS.

Kapasitas potensial untuk masa depan yang lebih jauh adalah 35GWh, yang akan menyamai gigafactory Tesla di Nevada. Perusahaan China berencana untuk memproduksi teknologi sel baterai Gen5 yang memberikan peningkatan kepadatan energi sebesar 30 persen sehingga menawarkan jangkauan yang lebih luas.

Crossover listrik baru

Tidak hanya mengumumkan pembangunan pabrik baru, Nissan juga sekaligus menggoda masyarakat dengan menghadirkan kendaraan crossover listrik untuk didistribusikan secara global yang dibangun di Inggris.

Terlihat dari teaser resminya, Nissan menghadirkan crossover yang belum disebutkan namanya ini memiliki garis atap bergaya coupe, roda berdiameter besar, dan menggabungkan gaya generasi baru Nissan dengan lampu LED futuristik.

Kemungkinan kendaraan listrik dari Nissan ini akan menggunakan platform CMF-EV yang juga menopang Nissan Ariya dan Renault MéganE yang akan datang.

Nissan, juga melakukan kerja sama dengan Dewan Kota Sunderland, akan membangun Microgrid yang menghemat 55.000 karbon per tahun berkat pembangkit listrik tenaga surya dan fasilitas penyimpanan baterai 1 MW yang terbuat dari baterai bekas.
 

Baca juga: Nissan recall 138 ribu Sentra karena masalah komponen

Baca juga: Nissan sesuaikan produksi pada bulan Juli karena kekurangan chip

Baca juga: Nissan Navara Pro-4X baru akan segera meluncur
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021