Pelatih Ukraina Andriy Shevchenko memberikan intruksi kepada para pemainnya saat menghadapi Makedonia Utara pada pertandingan Piala Eropa 2020 Grup C di National Arena, Bukares, Rumania, Kamis (17/6/2021). Ukraina menang dengan skor 2-1. ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/ROBERT GHEMENT/pras.


Transformasi besar

Dan timnas Ukraina membuat aspirasi nasionalisme itu semakin keras, apalagi setelah terjadi transformasi besar pada timnas Ukraina sejak seorang legenda memoles tim Ukraina menjadi kekuatan baru sepakbola Eropa yang menjanjikan.

Dan legenda itu adalah Andriy Shevchenko, peraih Ballon d'Or 2004.

Bersama Oleg Blokhin dan Igor Belanov, nama Shevchenko sangat dekat akrab di telinga penggemar sepak bola di mana pun, termasuk di Indonesia, apalagi penggemar AC Milan dan Chelsea, karena sang legenda pernah bermain dan mempersembahkan sejumlah gelar kepada dua klub raksasa Eropa itu.

Baca juga: Andriy Shevchenko akan sambangi Indonesia
Baca juga: Shevchenko akan dijadikan magnet bagi Mitra Kukar

15 tahun lalu pada Piala Dunia 2006, Shevchenko pula yang memimpin Ukraina sampai perempatfinal yang merupakan pencapaian paling tinggi negeri itu dalam turnamen besar sepakbola sejauh ini. Mereka kalah oleh Italia, negara yang kini menjadi tempat mereka menjalani perempatfinal Euro 2020 melawan Inggris.

Shevchenko adalah orang yang sama yang memimpin Ukraina ke perempat final Euro 2020. Bedanya, sekarang dia memimpin dalam status pelatih, yang sudah dia emban sejak Juli 2016.

Walaupun gagal membawa Ukraina ke Piala Dunia 2018 di Rusia yang bisa menjadi ajang lebih kuat lagi dalam mempromosikan nasionalisme Ukraina, Shevchenko dianggap sebagai tokoh yang mereformasi sepak bola Ukraina, walaupun awalnya menolak melatih negaranya.

Salah satu faktor dia dipilih melatih Ukraina adalah kepemimpinannya.

Baca juga: Shevchenko mulai bekerja sebagai asisten pelatih Ukraina

"Suatu saat saat kami menghadapi Georgia pada kualifikasi Piala Dunia 2006. Sebelum laga itu, manajer Oleg Blokhin mengumumkan sebelas pemain pertama dan memberi instruksi kepada kami. Lalu, setelah pertemuan itu, Shevchenko memberikan instruksinya sendiri. Kami menang 2-0. Sheva dan saya masing-masing mencetak satu gol," kenang Oleksiy Byelik, mantan rekan satu tim Shevchenko saat masih pemain.

"Dia selalu menjadi pemimpin," kata Byelik seperti dikutip BBC. " Itulah mengapa tidak mengejutkan dia menjadi pelatih."

Sejak awal kepemimpinan Shevchenko sudah mengesankan banyak orang, khususnya saat menjanjikan perubahan gaya bermain tim dari yang sebelum ini mengandalkan serangan balik dan pertahanan, menjadi tim yang mengendalikan permainan dan mengalir menyerang.

Dia berhasil membentuk tim yang tepat untuk ambisinya itu, yang terbantu oleh sukses Ukraina dalam menjuarai Piala Duia U20 pada 2019.

Baca juga: Andriy Shevchenko melambung tinggi ke awan setelah tekuk Spanyol

Selanjutnya muda dan ambisius

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021