Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap program beasiswa dapat menciptakan banyak ilmuwan muda yang membuat berbagai riset dan terobosan untuk industri farmasi dan kesehatan nasional.

Dalam pembukaan Dexa Award Science Scholarship 2021 secara daring, Rabu, Airlangga berharap program beasiswa ini bisa melahirkan sumber daya manusia khususnya di bidang kesehatan yang profesional, kompeten dan berkontribusi untuk negeri.

"Pandemi COVID-19 yang melanda kita saat ini mengingatkan akan krusialnya peran sektor farmasi dan pelayanan kesehatan, terutama di sisi ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Airlangga.

Baca juga: Menkes apresiasi PDGI manfaatkan teknologi tingkatkan pengetahuan

Dia mengatakan pemerintah senantiasa mendukung berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Salah satu sektor utama adalah vaksin COVID-19, yakni program Vaksin Merah Putih. Kondisi saat ini merupakan panggilan untuk melihat kekuatan Indonesia di bidang ilmu pengetahuan, riset dan inovasi, khususnya industri farmasi dan kesehatan.

Dia mengatakan pemerintah terus berusaha agar bisa keluar dari situasi pandemi, termasuk mendorong agar kapasitas tempat tidur untuk pasien COVID-19 di rumah sakit menjadi 40 persen, mempercepat proses vaksinasi agar terbentuk kekebalan komunal, memperbanyak sentra vaksinasi di berbagai tempat seperti pelabuhan hingga pasar untuk mencapai target vaksinasi sebanyak sejuta dosis per hari. 

"Ketersediaan dan keamanan vaksin di dalam negeri terus diupayakan pemerintah. Target vaksinasi 700.000 per hari telah tercapai pada tanggal 17 Juni yang lalu," katanya.

Dia menambahkan, pemerintah akan terus mempercepat realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN), di mana pada 11 Juni 2021 realisasi program pemulihan ekonomi nasional telah mencapai Rp219,65 triliun atau 31,4 persen dari pagu Rp699,43 triliun.

Realisasi anggaran PEN sebesar Rp219,65 triliun meliputi bidang kesehatan Rp35,41 triliun, perlindungan sosial Rp64,04 triliun, program prioritas Rp37,1 triliun, dukungan UMKM dan korporasi Rp41,73 triliun, serta insentif usaha Rp41,73 triliun.

Realisasi bidang kesehatan Rp35,41 triliun terdiri atas program diagnostic Rp0,24 triliun, therapeutic Rp15,89 triliun, vaksinasi Rp8,42 triliun, penelitian dan komunikasi Rp0,005 triliun, BNPB Rp0,66 triliun, bantuan iuran JKN Rp0,26 triliun, insentif perpajakan kesehatan Rp3,09 triliun, serta penanganan kesehatan lainnya di daerah Rp6,83 triliun.

Baca juga: Presiden: Antisipasi perkembangan teknologi kesehatan

Baca juga: Studi: Orang Indonesia manfaatkan teknologi untuk tingkatkan kesehatan

Baca juga: WHO dorong produsen melisensikan teknologi pembuatan vaksin

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021