Brisbane,  (ANTARA News) - Perdana Menteri Australia Kevin Rudd meminta seorang penceramah Islam di Melbourne minta maaf ke publik karena pendapatnya yang kontroversi bahwa suami Muslim berhak "memaksa" istrinya berhubungan badan.

Dalam keterangan persnya di Hobard, Kamis, Rudd mengatakan, Australia tidak menoleransi segala bentuk kekerasan seksual maupun bentuk kekerasan fisik lainnya terhadap perempuan.

"Pendapat seperti ini sama sekali tidak punya tempat di Australia modern ... Menurut saya, pendapat seperti ini juga tidak diterima oleh umumya ajaran Islam," katanya.

Kontroversi pendapat penceramah Muslim di Melbourne bernama Samir Abu Hamza itu muncul setelah isi rekaman ceramahnya yang dimuat di jaringan internet dikutip media Australia, termasuk jaringan TV "Sky News", Kamis.

"Sky News" mengutip pendapat Samir Abu Hamza dalam ceramahnya bahwa para suami berhak menghukum istri-istri mereka secara fisik sebagai pilihan terakhir selama tidak sampai berdarah.

Para suami, menurut Hamza, juga berhak meminta berhubungan badan dengan istrinya kapan pun mereka mau.

Menurut "Sky News", Hamza mempertahankan pendapatnya seraya menuding "agenda tersembunyi kaum Zionis" di media yang telah membuat pendapatnya itu menjadi kontroversi. ***5***

Di seluruh Australia, terdapat lebih dari 340 ribu orang Islam. Mereka berasal dari beragam bangsa.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009