Anggota Parlemen Tawuran

Seoul, (ANTARA News) - Para anggota parlemen dari oposisi terbesar Korea Selatan pada hari  baku-hantam dengan para penjaga keamanan yang  berusaha melerai protes para anggota dewan di meja ketua parlemen, berkaitan dengan upaya mendesakkan rancangan undang-undang gagasan Presiden Lee Myung-bak.

Para anggota parlemen dari Partai Demokrat (DP) telah menduduki ruang sidang paripurna dewan sekitar sepekan untuk mencegah Partai Grand National (GMP) yang berkuasa memprakarsai kesepakatan perdagangan bebas dengan Amerika Serikat, serta RUU-RUU lain untuk diputuskan.

Lebih dari 150 petugas keamanan menyerbu ke dalam gedung dari tiga tempat terpisah dalam upayanya menyingkirkan para anggota DP dari meja pimpinan sidang Dewan Nasional, yang menyebabkan seorang anggota parlemen, sekitar 20 pembantunya dan para petugas keamanan mengalami luka-luka ringan.

Park Byeong-seng, koordinator ketua kebijakan DP, dilarikan ke rumahsakit terdekat untuk perawatan luka-luka ringannya, dan pemimpin 'floor' DP Won Hye-young terkena pecahan kaca.

Para anggota DP membentuk rantai manusia, meneriakkan kata-kata 'mundur Ketua Parlemen Kim Hyung-o' pada saat dia berusaha menghalangi para petugas keamanan. Kim, yang bergabung dengan GNP, menandaskan kewenangannya untuk meminta para penjaga keamanan itu menyingkirkan para anggota DP.

Dalam pernyataannya, Sekretariat Majelis Nasional, kantor ketua parlemen Kim, mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan tindakan untuk membersihkan para anggota DP dari meja sidang utama sebelum Senin.

Sepanjang sejarah Korea Selatan, para anggota parlemen oposisi acapkali melakukan protes-protes menduduki meja pimpinan sidang untuk menggagalkan produk legislasi dan menimbulkan bentrokan-bentrokan di parlemen yang tidak wajar.

"Sejak saat ini, kami tak bisa mengakui Kim Hyung sebagai anggota dewan," kata Chung Se-Kyun, pemimpin DP."Dan kami tidak mundur," tegas Chung.

Sekitar 900 personel polisi anti huru-hara berjaga-jaga di luar gedung Majelis Nasional, namun secara hukum dilarang memasuki gedung parlemen.

GNP berharap bisa menyetujui 85 RUU pada hari Kamis saat sidang luar biasa parlemen akan berakhir.(*)
 

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009