Bogor (ANTARA News) - Ledakan tabung gas bersumsidi kemasan 3 kg kembali terjadi, kali ini menimpa Eman Juherman (31) warga Kampung Bojongjengkol Petir RT2/RW5, Desa Bojong Jengkol, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ledakan terjadi Senin pagi sekitar pukul 04:00 WIB saat korban hendak memasak untuk keperluan sahur. Korban mengalami luka bakar di bagian tangan hingga tungkai, kaki hingga lutut dan muka melepuh.

Sekarang korban tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Karya Bhakti Kota Bogor.

Menurut Eman, peristiwa berawal saat dirinya ingin menyalakan kompor untuk memasak persiapan sahur. Ketika hendak menyalakan api, diduga karena ada selang yang bocor, api langsung menyembur dari pematik api dan membakar wajah, kaki dan tangan korban.

"Saya tidak tau apa sebabnya, saat saya mau menyalakan api, tiba-tiba api langsung menyebur keluar," katanya, saat ditemui di RSU Karya Bhakti.

Ledakan tidak sampai membakar seluruh rumahnya, dan saat kejadian dirinya hanya seorang diri di dapur, sementara sang istri masih tertidur di kamar. Mendengar teriakan Eman, sang istri langsung keluar mendapati suaminya terbakar, ia pun langsung memanggil tetangga dan membawa korban ke RSU Karya Bhakti.

Eman tidak menyangka peristiwa naas tersebut juga menimpa dirinya, ia berharap agar pertamina dapat bertanggungjawab atas dirinya dengan memberikan bantuan biaya pengobatan.

"Saya harap Pertamina bertanggungjawab, biaya pengobatan luka bakar cukup mahal, saya tidak sanggup membiayainnya," ucapnya.

Satuan Tugas Hiswana Migas cabang Kota Bogor, Achmad Biendillah mengatakan, selaku pihak yang bertanggungjawab pihaknya telah mendatangi korban ledakan tabung gas, dan melakukan pendataan peristiwa terjadinya ledakan.

"Saya juga sudah melaporkan peristiwa ini kepada pihak Pertamina, dan insyallah besok Pertamina menanggapi laporan tersebut," katanya.

Achmad menambahkan, bahwa pihaknya mendatangi pihak rumah sakit dan mengurus pemberitahuan kepada pihak Rumah Sakit bahwa seluruh biaya pengobatan dan perawatan korban dijamin oleh pihak Pertamina.

"Insyallah besok sudah ada tim yang akan turun untuk memastikan penyebab kebocoran, dan juga pemberian satunan," ucapnya.

Dalam tempo satu minggu peristiwa ledakan sudah terjadi dua kali, sebelumnya Minggu (9/8) ledakan terjadi di Komplek Badan Pengkajian Penerapan dan Teknologi (BPPT) Jalan Padjajaran RT05/06 Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, menjadi korban.

Ibu Fitriani (30) terluka dalam kejadian itu, sementara anak semata wayangnya Sofi Nurfitria (4,5) yang tewas akibat hantaman tabung gas.

(KR-LR/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010