Jakarta (ANTARA News) - Para petualang dari Indonesia menaklukkan keganasan alam tiga negara di kawasan Timur Tengah yang panas dan bergurun dalam ajang Djarum Super Adventure 2.

Dalam keterangan pers, di Jakarta, Sabtu, Manager Merek Djarum Super, Roland Halim, mengatakan, lima tim yang terdiri atas 15 orang petualang kembali dengan selamat dari beragam tantangan alam di Uni Emirat Arab (UEA), Yordania, dan dan Oman.

"Itu membuktikan bahwa penyelenggaraan acara tersebut bisa menjadi barometer keberhasilan para pecinta petualang di tanah air maupun internasional," ujar Roland.

Lima tim petualang yang berasal dari kota Jakarta, Bandung, dan Magelang berhasil menyisihkan ratusan tim lainnya yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Mereka, lanjut dia, berada di UEA, Yordania, dan Oman selama 13 hari mulai 14 - 27 Juni 2010.

Selama itu para peserta yang masuk final Djarum Super Adventure 2 itu harus melalui enam tantangan yaitu "sea kayaking," sepeda gunung, memanjat tebing dan "canyoning," balap menunggangi unta, belajar bertahan hidup gaya suku bedouin dan mengarungi gurun dengan jeep.

"Tantangan terberat adalah harus berlari sepanjang 68 kilometer sampai (Gerbang) Petra dalam kondisi panas terik, yang orang setempat pun tidak mampu," kata Yedi Irwandi dari tim Anhang dari Bandung yang menjadi juara pertama dalam Djarum Super Adventure 2.

Menurut M Ari Aditya dari tim East asal Bandung, yang menjadi juara ke-2, keberhasilan dalam mengatasi tantangan alam di Timur Tengah juga didukung oleh kepiawaian mengatur strategi, di samping ketahanan fisik dan mental.

Sebagian peserta dalam lima tim yang menghadapi tantangan alam Timur Tengah itu memiliki basis ketrampilan sebagai pecinta alam.

Pada Djarum Super Adventure 2 itu, Tim Anhang menjadi juara pertama denga hadiah Rp300 juta, ke-2 tim East dengan hadiah Rp150 juta, ke-3 tim Progo1 dari Magelang dengan hadiah Rp75 juta, ke-4 tim Macan Gunung (Rp30 juta) dan ke-5 tim Iron Man dari Jakarta (Rp15 juta).

Manager Merek Djarum Super, Roland Halim, mengatakan pihaknya tidak menyelenggarakan acara serupa tahun ini dan kemungkinan baru pada 2011. "Tempatnya dimana, kami pikirkan dulu," katanya.  (R016/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010