Kita prioritaskan langsung kepada warga yang terdampak
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengupayakan perbaikan infrastruktur di wilayah terdampak bencana Siklon Tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala BNPB Doni Monardo di Jakarta Jumat menyebutkan pihaknya mendapat laporan terbaru di Kabupaten Sabu Raijua terjadi kerusakan yang cukup masif, sehingga perlu penanganan segera.

Baca juga: 1.400 personel TNI bantu penanggulangan bencana Seroja di NTT

"Oleh karenanya kehadiran KRI Ahmad Yani yang sekarang akan menuju Kupang untuk melakukan refueling. Besok akan diprioritaskan untuk membawa logistik dan kebutuhan yang telah dilaporkan oleh Bupati dan Gubernur, ujar Doni dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta.

Selain itu, Doni mengatakan pihaknya optimalkan kebutuhan untuk perbaikan bangunan rumah-rumah warga terdampak dengan mempersiapkan personel dari TNI-Polri untuk memperkuat penanganan di Kabupaten Sabu Raijua.

Baca juga: PLN pulihkan pasokan listrik tiga rumah sakit di Kota Kupang

Kemudian BNPB akan mengupayakan koordinasi dengan PLN Pusat untuk memperbaiki jaringan listrik di Kabupaten Pantar, Sabu Raijua dan Sumba Timur yang mengalami kesulitan listrik.

Doni mengatakan KRI yang membawa dua unit jembatan bele (jembatan darurat) telah tiba di Kabupaten Bima Provinsi NTB untuk kemudian segera digunakan.

Baca juga: Sabu Raijua laporkan 4.857 unit bangunan rusak akibat badai Seroja

Fasilitas lain yang mendapat perhatian dari BNPB yakni bahan bakar minyak (BBM) yang sudah mulai berkurang di Kabupaten Rote Ndao dan Sabu Raijua. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Pertamina Pusat untuk mendapat pasokan lebih cepat.

Selain itu untuk memperlancar akses komunikasi, BNPB mengupayakan kerja sama dengan Telkomsel untuk Kabupaten Sabu Raijua dan Sumba Timur.

"Demikian juga bandara di Sabu Raijua dan juga di Sumba Timur, kita harapkan juga bisa mendapatkan perbaikan sehingga bisa untuk pesawat mendarat sebagaimana sebelum terjadinya bencana siklon ini," ujar Doni.

Disamping infrastruktur bangunan, BNPB juga mengupayakan dari segi kesehatan masyarakat. Dukungan dari Mabes Polri telah menurunkan 12 orang psikolog untuk trauma healing, yang nanti akan ditujukan pada daerah terdampak terutama Adonara, Lembata, dan juga Alor.

Adapun untuk tenaga dokter, Doni mengatakan belum ada ada kesulitan atau kekurangan yang berarti. Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan sejumlah lembaga telah memfasilitasi dokter terutama dokter ortopedi dan dokter anestesi di lokasi terdampak bencana. Pasokan kebutuhan obat-obatan pun belum mengalami kendala.

Doni mengatakan cuaca yang membaik selama dua hari terakhir mempermudah layanan pengiriman logistik, sehingga posko penerimaan logistik sebagian besar telah kosong.

"Kita prioritaskan langsung kepada warga yang terdampak," kata dia.
 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021