Kupang (ANTARA) - General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) Agustinus Jatmiko mengatakan proses pemulihan listrik yang rusak akibat badai siklon tropis Seroja di Kota Kupang akan berlangsung sebulan.

"Melihat kondisi kerusakan listrik di Kota Kupang ini, penormalan kembali listrik bisa berlangsung hingga satu bulan untuk sampai ke rumah-rumah warga," katanya di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan dampak terparah badai siklon tropis Seroja yang terjadi pada 3-4 April 2021, khususnya untuk infrastruktur kelistrikan di Pulau Timor, berada di Kota Kupang.

Baca juga: PLN kerahkan personel dari 3 provinsi bantu pemulihan listrik di NTT

Dampak badai ini telah merusak banyak infrastruktur seperti tiang listrik dan memutus kabel jaringan yang mengakibatkan listrik padam menyeluruh di ibu kota Provinsi NTT.

Untuk itu, menurut Agustinus, pihaknya fokus menormalkan pasokan listrik di Kota Kupang dengan memprioritaskan pemulihan pada 22 jalur utama listrik yang tersebar di wilayah kota.

Saat ini, sejak Senin (5/4) malam, pihaknya sudah berhasil mengoperasikan listrik pada tiga jalur utama di Kota Kupang yaitu wilayah Oebufu, Fatululi, dan Oepoi.

Selanjutnya, diupayakan terjadi pemulihan pada tiga jalur utama lagi yaitu Penfui, Oepura, dan Wali Kota.

Baca juga: PLN mengerahkan 413 personil untuk memulihkan listrik di NTT

"Untuk jalur utama kami usahakan bisa selesai dalam dua minggu sedangkan dari jalur utama ke sambungan di rumah-rumah penduduk bisa sampai satu bulan," katanya.

Agustinus memastikan percepatan pemulihan dilakukan dengan dukungan personel yang didatangkan dari unit lain di luar NTT yakni dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, dan Sulawesi Selatan.

"Kami juga akan kerjakan penormalan listrik 24 jam sehingga kami mohon dukungan dan doa dari masyarakat agar pemulihan listrik di Kota Kupang bisa berjalan aman dan lancar," katanya.

Baca juga: PLN: 2.410 gardu listrik di NTT rusak akibat badai tropis Seroja

Baca juga: Baru 10 persen listrik rumah tangga di NTT pulih pasca-badai tropis

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021