Tangerang, Banten (ANTARA) - Tokoh ulama karismatik sekaligus salah satu pimpinan Pondok Pesantren dan Majelis Taklim Al-Istiqlaliyyah di Desa Sukamantri Pasar Kemis Kota Tangerang Provinsi Banten Abuya KH Uci Thurtusi meninggal dunia, karena sakit, Selasa.

Kabar meninggalnya tersebut setelah ramai menyebar luas di media sosial dan juga pesan berantai di WhatsApp.

Selain itu, kabar wafatnya ulama tersebut disampaikan juga oleh Wakil Gubernur Banten  Andika Hazrumy melalui media sosial resminya yang mengucapkan turut bela sungkawa.

Baca juga: Gus Sholah, NU, dan "standardisasi" pendidikan pesantren

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Turut Berdukacita yang mendalam atas meninggalnya guru kami Abuya Uci Turtusi. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT," tulis Andika melalui akun resminya di Tangerang.

Salah satu jamaah Abuya Uci, Nurjanah (55) mengatakan bahwa saat ini dia berada bersama banyak jamaah lainnya untuk menyaksikan proses pemakaman ulama tersebut.

Baca juga: Obituari - Yunahar Ilyas sang ulama oase ilmu tinggalkan umat

"Saya tau kabar itu dari tetangga tadi pagi, terus saya langsung pergi untuk takziyah dan sampai di lokasi ternyata jamaahnya sudah ramai," ucapnya.

Menurut Nurjanah, kemungkinan jamaah dari daerah lain juga akan datang ke Pesantren Al-Istiqlaliyyah, untuk takziyah dan memberikan penghormatan terakhir kepada Abuya Uci.

Baca juga: Obituari - Ulama "penjaga" NKRI KH Maimoen Zubair itu wafat di Mekkah

"Maunya saya ikut menyaksikan proses pemakamanya, tapi kalau memang nanti dibatasi yang masuk, ya kita mendoakan beliau dari jauh," jelasnya.

Dari informasi yang diterima bahwa Ulama Abuya Uci meninggal dikarenakan sakit yang dideritanya.

Almarhum dikenal sebagai salah satu ulama berpengaruh di Tangerang, dia juga dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren Al Istiglaliyyah. Abuya Uci juga rutin menggelar pengajian setiap Minggu dan selalu dipadati oleh jamaah.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021