Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi Tetap Kebijakan Infrastruktur Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Mohammed Ali Berawi menyebutkan keberadaan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) akan mampu mempercepat pembangunan infrastruktur di dalam negeri.

“Menurut saya secara pribadi ini merupakan sebuah terobosan yang perlu diapresiasi untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia,” katanya dalam acara Peluang, Tantangan, dan Masa Depan Investasi di Indonesia Pasca Pembentukan LPI di Jakarta, Rabu.

Ali menyatakan hal tersebut dapat terjadi karena LPI mampu menyinergikan dan mengharmonisasikan berbagai investasi baik dari dalam dan luar negeri yang sangat berperan dalam mempercepat proses pembangunan infrastruktur.

Baca juga: Anggota DPR berharap LPI picu pemulihan ekonomi pasca pandemi

Ia mengatakan riset dari McKinsey bertajuk Global Infrastructure Gaps melaporkan setiap 1 dolar AS yang terinvestasi di bidang infrastruktur akan mampu berkontribusi sekitar 20 sen kenaikan terhadap PDB melalui peningkatan produktivitas.

Hal itu dapat terjadi karena pembangunan bidang infrastruktur mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menarik semua sektor-sektor industri terkait.

Ia menyebutkan estimasi pembangunan infrastruktur Indonesia membutuhkan biaya sekitar Rp5.000 triliun sampai Rp6.000 triliun sehingga memperlebar potensi menjadi salah satu dari lima negara berkekuatan ekonomi terbesar pada 2045.

Baca juga: Menhub sambut hadirnya LPI untuk pembiayaan infrastruktur

Terlebih lagi, negara-negara ASEAN rata-rata membutuhkan 3,3 triliun dolar AS untuk membangun kecukupan infrastruktur sampai 2030 dengan Indonesia sendiri sekitar 1,3 triliun dolar AS.

“LPI ini secara hakikatnya melakukan beberapa fungsi penting yaitu pengelolaan investasi untuk pembangunan infrastruktur maupun pengelolaan aset-aset infrastruktur,” ujarnya.

Sementara itu, Ali menjelaskan terdapat dua infrastruktur utama yang perlu dibangun di Indonesia yaitu pertama adalah infrastruktur dasar untuk mereduksi gap pembangunan antarawilayah. Kedua adalah infrastruktur modern dalam rangka mendorong infrastruktur dasar yang telah ada.

“Jadi pola pertama dia melakukan pembangunan kegiatan ekonomi dan yang modern akan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang sudah ada,” jelasnya.

Baca juga: Wakil Ketua DPR: LPI harus bisa memperkuat struktur industri nasional

Baca juga: Jasa Marga berharap investor via LPI bawa keahlian dan teknologi tol

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021