Jakarta (ANTARA) - Saham Inggris jatuh pada hari Selasa, terseret oleh saham-saham energi dan perbankan, karena penerapan karantina wilayah yang baru dan peluncuran vaksin yang lambat di seluruh Eropa memicu kekhawatiran atas laju pemulihan ekonomi, sementara Cineworld naik setelah rencana untuk membuka kembali bioskopnya.

Indeks FTSE 100 yang padat komoditas turun 0,6 persen, dengan raksasa minyak BP dan Royal Dutch Shell menekan indeks paling besar, pada awal perdagangan.

Saham perbankan, termasuk HSBC Holdings, Barclays Plc, dan Lloyds Banking Group, termasuk di antara yang turun terbesar, jatuh antara 0,7 persen dan 1,1 persen.

Tingkat pengangguran Inggris secara tak terduga turun menjadi 5,0 persen dalam tiga bulan hingga Januari, ketika negara itu memasuki karantina COVID-19 baru, angka resmi menunjukkan, meleset dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen sesuai jajak pendapat yang dilakukan kantor berita Reuters.

Baca juga: Saham Inggris ditutup "rebound", indeks FTSE 100 bangkit 0,26 persen

Indeks FTSE 250 atas saham-saham berkapitalisasi menengah yang berfokus di dalam negeri turun 0,3 persen, tertekan penurunan saham industri.

AstraZeneca Plc turun 1,0 persen, setelah badan kesehatan AS mengatakan produsen obat itu mungkin memberikan pandangan yang tidak lengkap tentang data kemanjuran pada vaksin COVID-19 dari uji coba skala besar di Amerika Serikat.

Melawan sentimen lemah yang lebih luas, Cineworld naik 4,4 persen setelah mengatakan akan membuka kembali bioskop di AS pada bulan April dan di Inggris sebulan setelahnya, yang akan menayangkan film-film beranggaran besar termasuk Godzilla vs Kong, setelah ditutup cukup lama karena krisis COVID-19.

Baca juga: Bursa Australia ditutup melemah, tertekan saham perbankan dan energi

Baca juga: Saham Korsel jatuh, investor asing lepas saham dipicu obligasi AS


Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021