Gejala prolaps organ panggul
Ada beberapa gejala yang membuat seseorang menyadari mengalami prolaps organ panggul dan sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan uroginekologi jika Anda mengalaminya.

Pada vagina, biasanya muncul keluhan benjolan di vagina dipengaruhi oleh gravitasi, sehingga semakin berat terasa pada posisi berdiri. Semakin lama, benjolan akan terasa semakin menonjol terutama setelah adanya aktivitas fisik berat jangka panjang seperti mengangkat benda berat atau berdiri.

Gejala pada vagina lainnya seperti rasa menggantung pada vagina, tekanan pada panggul hingga rasa pegal pada punggung, rasa tidak nyaman di vagina, keputihan, keluar darah dari erosi benjolan vagina.

Ada pula yang merasakan gejala gangguan berkemih seperti sulit memulai berkemih, berkemih tidak tuntas, harus mengejan, keluar urin saat batuk atau tertawa, sulit menahan dorongan berkemih, serta infeksi saluran kemih berulang.

Selain itu, gejala bisa juga berupa benjolan di dalam vagina saat mengejan, buang air besar (BAB) tidak tidak tuntas, sulit BAB dan harus mengejan, perlunya penekanan pada perineum atau vagina posterior untuk membantu BAB.

Gejala seksual antara lain rasa tidak nyaman saat berhubungan, nyeri saat berhubungan, menghindari hubungan seksual akibat adanya kepercayaan diri yang menurun juga bisa dialami penderita.

Diagnosis prolaps organ panggul
Dokter biasanya akan merujuk Anda untuk melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan kondisi pelvis, meminta Anda mengejan seperti saat akan buang air besar untuk menilai sejauh mana penurunan terjadi, dan melakukan gerakan seperti saat menahan buang air kecil untuk mengetahui kekuatan otot pelvis.

Untuk mendapatkan informasi lebih rinci, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk melihat organ dalam pelvis seperti USG panggul dan saluran kemih, untuk memastikan kondisi organ kandungan dan penyebab penurunan yang terjadi, foto rontgen saluran kemih dengan kontras (pielografi intravena/IVP) untuk memeriksa gangguan saluran kemih akibat turun peranakan.

Selain itu, tes urodinamik, untuk memeriksa fungsi kandung kemih dan uretra saat menyimpan urin dan membuangnya, terutama dilakukan pada pasien yang menderita inkontinensia parah juga bisa menjadi pilihan.

Baca juga: Seks lebih sering kurangi risiko menopause dini

Baca juga: Masalah tiroid dan stres bisa jadi penyebab rendahnya libido seks

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020