"Sebelumnya diserahkan ke tim perumus materi, kami mengumpulkan data mengenai isu-isu strategis dari berbagai pihak. Pada debat publik puturan ketiga yang berlangsung pada Selasa (10/11)," kata Ketua KPUD Gunung Kidul, Ahmadi Hani, di Gunung Kidul, Kamis.
Baca juga: Debat paslon Pilkada Kepri ditunda karena anggota KPU positif COVID-19
Baca juga: Pengamat : Perang data dan fakta di debat perdana Pilkada Surabaya
Ia mengatakan data untuk isu materi debat didapatkan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah di Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, sejumlah instansi, hingga LSM. Hal ini supaya materi depat benar-benar dapat dijadikan pandangan masyarakat dalam menentukan pemimpin Gunung Kidul ke depan.
Setelah mengumpulkan data itu, mereka lantas menyerahkan ke tim perumus materi debat yang berasal dari kalangan profesional dan akademisi. Merekalah yang menyusun seluruh bahan debat. "Tim ini yang menentukan tema tiap debat hingga pertanyaan-pertanyaan yang muncul saat debat berlangsung," katanya.
Baca juga: Kawasan kumuh di Surabaya jadi perdebatan dua cawali
Baca juga: Menakar strategi paslon gubernur-wagub Sulteng cegah COVID
Berkaitan dengan kritik dari Jogja Corruption Watch beberapa waktu lalu, Hani mengatakan, calon pemilih bisa melihat dari pemaparan visi-misi dan program kerja tiap pasangan calon. "Setiap peserta juga diberikan ruang debat inspiratif, kami kira isu-isu strategis sudah terakomodir," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020