Jakarta (ANTARA News) - Dreamworks Animation menggunakan teknologi HP Z800 Workstations untuk membuat film 3D “How to Train Your Dragon” lebih hidup, dari mulai semburan nafas api dari naga terbang, ratusan Bangsa Viking berlapis baja, serta deburan ombak dan hamparan hutan yang subur tersaji dalam animasi 3D spektakuler.

HP Z800 Workstations merancang apapun yang berhubungan dengan film dari penokohan hingga pencahayaan bagi DreamWorks Animation, HP Z800 terbukti mendukung kecepatan pengerjaan secara signifikan yakni lebih cepat 50 persen dibandingkan dengan perangkat yang digunakan sebelumnya.

"Bagian dari tugas saya adalah menjamin para animator dapat bermimpi tanpa batas dengan menghadirkan karakter-karakter yang hidup dan berjiwa di layar film dengan kesempurnaan di setiap detilnya, sesempurna imajinasi mereka, semuanya saya dapat dari dukungan teknologi modern HP,” ujar Ed Leonard, Chief Technology Officer, DreamWorks Animation.

DreamWorks Animation juga bekerjasama dengan sinematografer terkemuka dunia, Roger Deakins, ASC, BSC untuk mewujudkan tampilan baru pada pencahayaan dengan menggunakan HP Z800 Workstations mengontrol susunan server blade HP ProLiant yang tangguh.

Deakins berhasil mendesain dan mengeksplorasi secara interaktif pencahayaan dengan kualitas final-frame secara penuh dengan supervise dari DreamWorks Animation VFX dan CG.

Pada tahun 2001, DreamWorks Animation merilis film “Shrek” yang membutuhkan 6 terabit data dan hampir 5 juta jam untuk render. Namun “How to Train Your Dragon” dengan tingkat kerumitan yang lebih tinggi membutuhkan hampir 100 terabit data dan lebih dari 50 juta jam render.

“How to Train Your Dragon” merupakan film komedi petualangan berlatar belakang dunia mistis Bangsa Viking dan naga liar yang diangkat dari buku karya Cressida Cowell.

Film ini menceritakan tentang kisah remaja Viking bernama Hiccup, yang benar-benar tidak memahami tradisi panjang kepahlawanan sukunya sebagai pembunuh naga.

Dunia Hiccup berubah total ketika ia bertemu dengan seekor naga yang menantangnya dan lingkungannya sesama Viking yang memandang dunia dari perspektif yang benar-benar berbeda.

(Adm/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010