Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda mempengaruhi para pendiri bangsa di dalam menentukan arah ideologi Pancasila.

"(Sumpah Pemuda) ini mempengaruhi para pendiri negara Indonesia di mana Indonesia pada saat itu dan sampai saat ini, masih menjadi rumah bagi orang-orang dengan berbagai kepercayaan," ujar Mahfud secara daring pada acara seminar Internasional Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Jakarta, Rabu (28/8).

Mahfud yang berbicara menggunakan bahasa Inggris dan diterjemahkan ke Indonesia oleh penerjemah mengatakan ada beragam latar belakang suku dan agama yang dianut para pemuda yang pada saat itu berkumpul di Batavia atau sekarang dikenal dengan Jakarta pada 92 tahun lalu, tepatnya 28 Oktober 1928.

"Para pemuda Indonesia pada saat itu mendeklarasikan bahwa mereka berbahasa satu, bertanah air satu, dan berbangsa satu yaitu bahasa, tanah air dan bangsa Indonesia," kata Mahfud.

Menurut Mahfud, para pendiri bangsa menginginkan ideologi Pancasila membuat perbedaan yang hidup di Indonesia dapat saling berdampingan secara selaras. Meskipun jumlah umat Islam lebih besar dari jumlah penduduk agama lainnya yang ada di Republik Indonesia.

Latar belakang agama yang beragam itu membuat diskusi mengenai agama dalam sila pertama Pancasila menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Agama menjadi poin yang dinegosiasikan di dalam sila tersebut.

Menurut Mahfud, sila pertama itu berarti bahwa ideologi Negara Indonesia tidak bisa disandarkan pada ideologi sekuler.

Mahfud mengatakan Pancasila juga menjunjung tinggi kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.

"Nilai-nilai itu semua terkandung dalam Pancasila dan mengakomodasi beragam suku bangsa dan latar belakang agama orang-orang Indonesia," kata Mahfud.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020