Kami akan mencoba gabungkan Inuki ke dalam BUMN farmasi supaya lebih efektif, lebih bagus, dan memberikan manfaat yang lebih baik
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana memasukkan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) atau Inuki ke dalam induk (holding) BUMN farmasi untuk mendukung riset dan pengembangan.

"Kami akan fokus Inuki untuk dukung BUMN farmasi, dan sebentar lagi kami akan mencoba gabungkan Inuki ke dalam BUMN farmasi supaya lebih efektif, lebih bagus, dan memberikan manfaat yang lebih baik," ujar Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi Kementerian BUMN Aditya Dhanwantara di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Holding BUMN Farmasi bakal diperluas, jadi klaster BUMN kesehatan

Ia menyampaikan pihaknya berharap rencana menggabungkan Inuki ke dalam holding BUMN farmasi dapat terealisasi pada 2021.

"Kami berharap ini dapat selesai di 2021. Dalam transformasi bisnis ini kami akan coba bikin R&D (riset dan pengembangan) untuk dukung semuanya. Dan, juga kami sedang berusaha menyinkronkan Inuki," katanya.

Ia mengemukakan Inuki merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak dalam industri berbasis teknologi nuklir.

Inuki mengembangkan usaha di bidang produksi radioisotop dan radiofarmaka untuk keperluan medis dan industri.

"Setelah kami amati, kedokteran nuklir itu merupakan masa depan untuk industri kesehatan," ucapnya.

Aditya mengatakan pihaknya telah menyampaikan inisiasi kepada stakeholder untuk dimulainya proses menjadikan Inuki sebagai bagian dari induk BUMN farmasi.

"BUMN punya keterbatasan dan kami butuh support PT dan lembaga lain. Kalau R&D sudah ekonomis, kami menuju manufaktur dan trading," katanya.

Aditya juga mengatakan Kementerian BUMN juga merencanakan untuk memperluas cakupan induk BUMN farmasi dalam rangka memperkuat industri kesehatan nasional.

"Jadi nanti holding BUMN farmasi akan kita perluas menjadi klaster BUMN sektor kesehatan yaitu BUMN yang bergerak di farmasi dan juga BUMN yang bergerak di layanan kesehatan seperti IHC Pertamedika, Krakatau Medika, dan banyak RS BUMN yang menjadi afiliasi," ujarnya.

Pada awal tahun ini, Kementerian BUMN telah membentuk holding BUMN farmasi beranggotakan PT Bio Farma (Persero) sebagai induk, dan PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk sebagai anggota holding.

Baca juga: Bio Farma targetkan bisa produksi 3 juta reagen/bulan untuk tes PCR
Baca juga: PT Inuki jajaki industri kedokteran nuklir, gandeng BUMN dan swasta

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020