Boyolali (ANTARA News) - Aulia Syahidah (20) mengaku pasrah jika suaminya, Zainudin alias Joko Sulistyo (32) termasuk salah satu tersangka teroris yang tertangkap di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

"Saya tidak pernah tanya ke mana pergi suami saya. Kontak terakhir tanggal 3 Meret 2010, setelah itu tidak tahu lagi," kata Aulia Syahidah, saat ditemui di rumah mertuanya di RT 3/RW 7 Dukuh Jebol, Desa Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.

Menurut Aulia, dirinya tidak mau membebani suaminya sehingga setiap dia mau pergi tidak pernah ikut campur dan menanyakan kemana tujuannya.

"Saya sudah dapat firasat dalam mimpinya seperti diajak di rumah yang besar oleh suaminya. Ternyata, firasat saya itu benar bahwa suaminya tertangkap polisi di NAD," kata Aulia, yang mengaku masih keponakan dari terpidana mati bom Bali Amrozi.

Ketika ditanyakan nama panggilan Zainudin, kata Aulia, nama itu diberikan saat suaminya tinggal selama empat tahun di Filipina, Thailand, dan Malaysia.

"Zainudin nama panggilan suaminya saat tinggal Philipina dan kembali ke Indonesia sekitar 2008," kata Aulia sambil menggendong anak perempuannya, Hajar Haninatus Syahadah (empat bulan) hasil perkawinan dengan Joko.

Menurut Aulia, dirinya berkenalan dengan Joko Sulistyo hanya sekitar dua minggu dan pada Bulan Januari 2009 langsung menikah.

Sementara Parinem, orang tua Joko Sulistyo yang tinggal bersama menantunya Aulia dan cucunya Hajar Haninatus merasa kaget setelah mendengar kabar ditangkapnya anak bungsunya oleh kepolisian.

"Saya ini tidak tahu kerja anaknya. Saya tahu Joko pergi kerja ke Kalimantan," kata Pariyem.

Parinem mangaku, tidak tahu kalau Joko terlibat jaringan terorisme dan hanya bisa pasrah atas tertangkapnya anak bungsunya oleh polisi.

"Lare sakniki mboten saget dipun kandani wong tua" (anak sekarang tidak bisa diberitahu atau menurut oleh orang tuanya, red)," kata Parinem mempunyai bekerjaan sehari-hari sebagai pedagang bumbu dapur di pasar Dibal, Boyolali.

Sementera Joko Sulistyo diketahui lulusan SMA Al Islam I Solo angkatan Tahun 1995 dan kemundian melanjutkan ke Universitas Diponegoro (Undip) Semarang program D3 jurusan Bahasa Inggris.

Ketua RT 3/RW 7 Dukuh Jebol, Donohudan, Sutarjo menjelaskan, Joko Sulistyo asli warga Dukuh Jebol dan orangnya juga kelihatan pintar.

Namun, warga setempat tidak menyangka, Joko Sulistyo terlibat jaringan terorisme yang kini tertangkap di NAD.

"Joko menikah dengan Aulia asal Lamongan Jatim atau salah satu keponakan Amrozi terpidana mati bom Bali," katanya.
(T.ANT/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010