Nah kami juga mengusulkan bila memungkinkan untuk masyarakat juga bisa membayar vaksin mandiri untuk yang mampu
Jakarta (ANTARA) - Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir menyampaikan bahwa pemerintah merencanakan untuk memberikan vaksin COVID-19 secara gratis pada 2021.

"Nanti ada istilahnya vaksin gratis secara massal yang diharapkan bisa di awal tahun depan," ujar Erick Thohir dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Kamis.

Rencananya, kata Erick Thohir, vaksin gratis untuk masyarakat menggunakan anggaran APBN dengan menggunakan data BPJS Kesehatan sebagai dasar pemberian vaksin.

Baca juga: Erick Thohir: 15 juta orang bisa dapat vaksin COVID-19 pada akhir 2020

Kendati demikian, lanjut dia, dalam rangka mengurangi beban APBN yang mengalami pelebaran defisit, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk bisa membayar vaksin mandiri bagi yang mampu.

"Kalau dilihat dari data-data ekonomi, pemasukan kepada negara cukup rentan. Nah kami juga mengusulkan bila memungkinkan untuk masyarakat juga bisa membayar vaksin mandiri untuk yang mampu," ucap Erick Thohir.

Erick Thohir yang juga Menteri BUMN menambahkan bahwa perusahaan farmasi Indonesia telah melakukan kerja sama dengan perusahaan asal China dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk pengadaan vaksin.

Baca juga: Erick Thohir sebut ada dua usulan skema pemberian vaksin COVID-19

"Alhamdulillah kita mendapatkan dua kerja sama pada saat ini, dengan Sinovac (China) dan G42 (UEA)," katanya.

Erick Thohir mengemukakan Bio Farma dan Sinovac berkomitmen untuk memproduksi 20 juta dosis vaksin COVID-19 pada akhir tahun ini dan 250 juta dosis pada 2021.

Sementara kerja sama dengan G42, lanjut dia, akan dilakukan oleh Kimia Farma. G42 saat ini sedang melakukan uji klinis di UEA kepada 45.000 relawan dari 85 suku bangsa. G42 akan mengirimkan 10 juta dosis vaksin COVID-19 pada tahun ini.

Baca juga: Sri Mulyani: Pemulihan ekonomi bergantung pada ketersediaan vaksin

"Baik Sinovac maupun G42, nanti konsep vaksinasinya adalah dua kali. Jadi kalau di kumulatif dari dua kerja sama UAE dan China ini kita akan mendapatkan 30 juta vaksin di tahun 2020, sehingga kurang lebih 15 juta orang yang akan divaksin nanti, tentunya kalau uji klinisnya berjalan dengan baik," kata Erick Thohir.

Di sisi lain, Erick mengatakan, pihaknya juga tetap memprioritaskan pengembangan Vaksin Merah Putih yang saat ini terus berjalan.

"Tentu yang prioritas juga bagaimana Vaksin Merah Putih tetap berjalan, karena itu Bapak Presiden juga sudah mengeluarkan Pepres, rencananya minggu ini," ujar Erick Thohir.

Baca juga: Presiden: Indonesia dapat pengadaan vaksin jumlah besar hingga 2021
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020