Pantai Parangkusumo
Pantai ini dianggap sakral karena dulu disebut sebagai tempat bersemedi Panembahan Senopati yang konon melangsungkan pernikahan spiritual dengan penguasa laut selatan, Kanjeng Ratu Kidul.
Sampai sekarang, banyak orang yang sengaja datang ke sana untuk berdoa atau memohon sesuatu. Anda dapat melihat prosesi adat labuhan di pantai tersebut, sebagai bentuk syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta telah dibuka kembali di masa adaptasi kebiasaan baru. Namun tetap ada pembatasan pengunjung dan protokol kesehatan yang mesti dilakukan, seperti wajib memakai masker dan mencuci tangan. Menurut Siti, yang juga abdi dalem keraton, setiap pemandu maksimal hanya membawa rombongan berisi 10 orang.
Kota Gede
Tempat ini surga untuk pencinta kerajinan perak. Menurut Siti, dulu Kota Gede merupakan ibukota kerajaan Mataram, itulah mengapa banyak pengrajin emas dan perak yang didatangkan ke sana demi memenuhi kebutuhan keraton. Para pengrajin membuat benda-benda seperti tempat nasi, piring hingga gelas untuk dipakai di keraton.
"Perak jadi bahan dasar karena bisa mendeteksi keberadaan racun," jelas dia.
Makam Raja-Raja Mataram
Ada aturan berpakaian khusus yang harus dipatuhi pengunjung ketika mengunjungi makam para raja Mataram. Para lelaki harus mengenakan pakaian Peranakan lengkap dengan kain jarik dan sorjan, sementara tamu perempuan mengenakan kemben dan bawahan batik. Semuanya bisa disewa di sana. Namun, tempat tersebut belum dibuka untuk umum di tengah masa adaptasi kebiasaan baru.
Baca juga: Turis ASEAN jadi pasar potensial pariwisata DIY
Baca juga: Tiket Yogyakarta dan Singapura paling murah di GATF
Baca juga: Asita DIY akan ubah segmentasi pasar wisata saat "new normal"
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020