Pelemahan IHSG dipicu kekhawatiran ancaman resesi ekonomi Indonesia, ketegangan diplomatik AS dengan China, aksi ambil untung, dan peningkatan kasus Virus Corona
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup melemah seiring aksi jual investor asing.

IHSG Jumat sore ditutup melemah 62,02 poin atau 1,21 persen ke posisi 5.082,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 15,42 poin atau 1,91 persen menjadi 791,14.

"Pelemahan IHSG dipicu kekhawatiran ancaman resesi ekonomi Indonesia, ketegangan diplomatik AS dengan China, aksi ambil untung, dan peningkatan kasus Virus Corona," kata Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Jumat.

Dibuka melemah, IHSG tak mampu beranjak dari zona merah sepanjang perdagangan hingga penutupan bursa saham.

Baca juga: IHSG Jumat pagi dibuka merosot 2,47 poin

Secara sektoral seluruh sektor terkoreksi dengan sektor konsumer turun paling dalam yaitu minus 1,86 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor manufaktur masing-masing minus 1,76 persen dan minus 1,47 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp739,88 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 790.231 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,58 miliar lembar saham senilai Rp8,38 triliun. Sebanyak 135 saham naik, 296 saham menurun, dan 163 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Hang Seng melemah 557,67 poin atau 2,21 persen ke 25.705,33, Indeks Shanghai turun 128,34 poin atau 3,86 persen ke 3.196,77, dan Indeks Straits Times melemah 33,29 atau 1,27 ke 2.579,06.

Baca juga: IHSG akhir pekan cenderung melemah, tertekan sentimen negatif global

Baca juga: Saham China dibuka merosot, tertekan berlanjutnya aksi ambil untung

Baca juga: Saham Korsel terus melemah, Indeks KOSPI dibuka jatuh 0,44 persen




 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020