Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman di Sumatera Barat menghentikan lagi kegiatan belajar mengajar di sekolah setelah hasil pemeriksaan menunjukkan ada dua guru yang positif tertular virus corona penyebab COVID-19.

"Status Kota Pariaman telah berubah dari zona hijau menjadi zona kuning. Kami tidak ingin nantinya virus ini semakin meluas, apalagi dua orang tersebut adalah tenaga pendidik," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Senin.

Sesuai keputusan Pemerintah Kota Pariaman, mulai Senin kegiatan belajar mengajar di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, lembaga kursus, serta pusat kegiatan belajar masyarakat kembali dilakukan via daring hingga situasi kondusif.

Dua guru yang beralamat di Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, dikonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan. Kedua guru itu menjalani pemeriksaan COVID-19 pada Jumat (17/7) dan hasil pemeriksaan mereka keluar pada Minggu (19/7) sore.

Kedua guru yang terserang COVID-19 tersebut tidak mengalami gejala sakit dan sudah diarahkan petugas untuk menjalankan prosedur karantina.

Wali Kota kembali mengingatkan warga untuk disiplin menerapkan protokol pencegahan COVID-19 guna menekan penularan penyakit yang disebabkan oleh virus corona tipe baru SARS-CoV-2.

"Semoga dengan adanya kasus COVID-19 di Kota Pariaman ini dapat menjadi introspeksi diri untuk selalu waspada dan mematuhi anjuran pemerintah tentang melaksanakan protokol kesehatan," katanya.

Dia menekankan pentingnya penerapan kebiasaan baru seperti mengenakan masker di luar rumah, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat guna mencegah penularan COVID-19.

Baca juga:
Siswa di Pariaman mulai belajar di sekolah dengan protokol kesehatan
Pariaman siapkan pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020