Jakarta (ANTARA) - Platform video singkat TikTok menanggapi pemblokiran terhadap layanan mereka di sejumlah negara, menyatakan mereka bekerja sama dengan pemerintah setempat.

"Kami berkomitmen untuk bekerjasama dengan pemerintah dimana TikTok beroperasi," kata Direct Sales Leader TikTok Indonesia, Pandhu Wiguna, kepada Antara, Jumat.

India memblokir layanan TikTok, juga puluhan aplikasi lainnya asal China, di negara tersebut karena konflik di perbatasan kedua negara.

Baca juga: AS pertimbangkan blokir TikTok

Baca juga: TikTok setop operasi di Hong Kong


TikTok juga akan keluar dari HongKong setelah pembaruan undang-undang keamanan di China.

Yang terbaru, Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk memblokir aplikasi tersebut karena kekhawatiran bagaimana TikTok mengelola data pengguna.

AS khawatir TikTok mengirim data pengguna ke pemerintah China karena aturan negara tersebut untuk mendukung badan intelijen, yang diatur oleh Partai Komunis China.

TikTok, melalui perwakilan di Indonesia, menyatakan kerja sama dengan pemerintah setempat merupakan cara platform tersebut menunjukkan dedikasi mereka terhadap keamanan pengguna.

"Serta menghadirkan platform pada ratusan juta pengguna di seluruh dunia untuk menyalurkan kreativitas mereka".

Pada saat ini AS juga sedang menyelidiki dugaan pelanggaran privasi anak oleh TikTok.

Baca juga: TikTok sediakan program untuk bantu UMKM

Baca juga: AS selidiki dugaan TikTok langgar privasi anak

Baca juga: Pompeo: AS pertimbangkan untuk cekal aplikasi medsos China

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020