Mohon kewajiban untuk bulan April sampai Juni 2020 dibayar dahulu
Jakarta (ANTARA) - Klub-klub Liga 2 Indonesia musim 2020 mendesak PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk membayar subsidi pada bulan April-Juni 2020.

"Subsidi itu idealnya diberikan sebelum lanjutan Liga 2 bergulir," ujar Manajer klub Sriwijaya FC Hendri Zainuddin ketika dihubungi Antara dari Jakarta, Kamis.

Manajemen klub PSMS Medan juga sepakat dengan pernyataan tersebut.

Baca juga: LIB belum bisa pastikan kenaikan subsidi klub Liga 1 dan 2

Sekretaris Umum PSMS Julius Raja menyebut, subsidi dapat mengurangi beban klub yang harus terus mengeluarkan uang untuk terus beroperasi.

Mereka juga mesti membayar gaji para pemain di tengah tidak adanya pemasukan karena liga dihentikan akibat pandemi COVID-19.

"Kita tidak usah membicarakan soal subsidi yang rencananya naik di lanjutan liga. Mohon kewajiban untuk bulan April sampai Juni 2020 dibayar dahulu. Sederhana saja sebenarnya. Jangan dipersulit," kata Julius.

Sebagai informasi, sebelum Liga 2 2020 berlangsung, PT LIB sepakat untuk memberikan subsidi sebesar Rp1,15 miliar semusim untuk setiap tim peserta yang dicicil perbulan.

Baca juga: Klub Liga 2 terima subsidi termin pertama dari LIB

Namun, pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air menghambat pelunasan subsidi tersebut.

Menyebarnya penyakit pernapasan akibat virus SARS-CoV-2 itu membuat kompetisi sepak bola nasional terpaksa diliburkan mulai akhir Maret 2020.

LIB pun baru bisa membayar subsidi untuk bulan pertama yakni Maret sebesar Rp250 juta.

Akan tetapi, hanya enam tim Liga 2 yang mendapatkan subsidi termin pertama tepat waktu. Sebanyak 18 klub lainnya baru menerima subsidi itu pada bulan Mei atau terlambat dua bulan dari seharusnya.

Baca juga: Borneo FC tagih pencairan subsidi April sampai Juni 2020

Padahal, sesuai surat keputusan PSSI, SKEP/48/III/2020 yang dikeluarkan akhir Maret 2020, setiap tim Liga 1 dan 2 harus tetap menggaji pemainnya pada bulan Maret, April, Mei dan Juni 2020 dengan besaran maksimal 25 persen dari nilai kontrak.

"Kesepakatan subsidi di awal, kan, setiap klub mendapatkan subsidi Rp1,15 miliar selama semusim. LIB sudah memberikan termin pertama Rp250 juta. Artinya, sisanya ada Rp900 juta dan LIB mengatakan uang itu dicicil Rp100 juta setiap bulan. Namun ini sudah berapa bulan belum juga dibayar," tutur Julius.

PSSI sendiri telah memutuskan bahwa Liga 1, 2 dan 3 Indonesia musim 2020 bergulir kembali mulai Oktober 2020 melalui penerbitan surat keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa tahun 2020.

Baca juga: PSSI resmi putuskan Liga 1, 2, dan 3 bergulir mulai Oktober 2020

SK terbaru itu membuat manajemen klub harus memutar otak agar dapat memberikan penghasilan kepada pemain, pelatih dan ofisial yang harus bersiap menghadapi kompetisi, meski belum mendapatkan dana bantuan dari LIB.

"Kalau bicara susah, klub itu susah, demikian pula LIB dan PSSI. Namun, kita tidak bisa berbicara seperti itu. Kalau semua dalam keadaan susah sepak bola kita ini tidak bisa berjalan. Kami meminta semuanya berkomitmen dengan kesepakatan," ujar Julius.

Baca juga: Dirut LIB pastikan lanjutan Liga 1 digelar di Pulau Jawa

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020