Jakarta (ANTARA) - Para suporter Liverpool diminta agar menunda merayakan kesuksesan klub meraih gelar juara Liga Premier Inggris pertama mereka sejak 30 tahun terakhir, ujar pelatih Jurgen Klopp.

Ribuan orang bersuka cita dan merayakan kesuksesan klub di tepi pantai kota pada Sabtu lalu, meski masih ada pembatasan perkumpulan massa karena pandemi virus corona.

Bahkan perayaan tersebut diwarnai dengan sebuah insiden saat petugas pemadam kebakaran harus memadamkan api di Liver Building. Insiden tersebut membuat 34 orang terluka dan tiga diantaranya cukup serius.

Baca juga: Fans Liverpool merahkan kota untuk rayakan juara

Baca juga: Liverpool pecahkan rekor juara Liga Inggris tercepat

Klopp sendiri mengaku bahwa ia "tidak suka" dengan adanya insiden di Pier Head itu.

"Saya seorang manusia dan semangat Anda adalah semangat saya juga, tetapi saat ini yang paling penting adalah bahwa kita tidak memiliki perkumpulan publik semacam ini," ujar pelatih asal Jerman dalam sebuah surat yang dirilis di Liverpool Echo yang dilansir BBC pada Senin (29/6).

Baca juga: Polisi tegur para penggemar Liverpool yang berpesta di jalanan

"Kita berutang banyak kepada komunitas, petugas kesehatan dan kepada polisi serta otoritas setempat yang membantu kami sebagai klub untuk tidak melakukan ini."

"Tolong - merayakan - tetapi lakukan dengan cara yang aman dan di lingkungan pribadi, di mana kita tidak berisiko menyebarkan penyakit mengerikan ini lebih lanjut di komunitas kita."

Liverpool bahkan mengecam beberapa suporter mereka yang berkumpul di kota dan menyebut tindakan mereka "sepenuhnya tidak dapat diterima."

Baca juga: Komentar saat Liverpool juara Liga Premier setelah 30 tahun

Baca juga: Jurgen Klopp merasa hampa setelah Liverpool jadi juara Liga Premier

 

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020